
Aksi Ambil Untung Lemahkan Yen?
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
11 April 2019 12:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang yen Jepang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan poundsterling Inggris di perdagangan sesi Asia. Padahal secara fundamental dolar AS sedang tertekan setelah rilis data inflasi dan risalah rapat The Federal Reserve/The Fed.
Pada pukul 11:33 WIB, yen melemah menjadi JPY 111,08/US$ dan ke JPY 145,5/GBP. Data inflasi yang dirilis bervariasi memberikan gambaran menguatkan prediksi pelaku pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan kemungkinan awal tahun depan.
Kemudian pada Maret, inflasi umum di AS tercatat 1,9% year-on-year (YoY) sementara inflasi inti berada di 2% YoY. Inflasi yang masih 'jinak' menyebabkan kemungkinan kenaikan Federal Funds Rate semakin kecil.
Melihat kondisi tersebut yen seharusnya bisa menekan dolar AS. Namun yang terjadi malah sebaliknya.
Pelemahan terjadi kemungkinan besar akibat aksi ambil untung setelah yen menguat 3 hari beruntun.
Analisis Teknikal USD/JPY
Pada time frame 30 menit, USD/JPY bergerak di atas Moving Average (MA) 8 (garis merah), 21 (garis hijau) dan di bawah MA 125 (garis biru). Indikator MACD bergerak naik dan berada di wilayah positif, sementara indikator Stochastic naik, tetapi masih cukup jauh dari area jenuh beli (overbought).
Support terdekat di kisaran JPY 110,85/US$, selama tidak ditembus berpeluang naik ke area JPY 111,28/US$. Jika mampu menembus level tersebut, maka bisa naik ke area JPY 111,6/US$.
Sementara jika menembus ke bawah support JPY 110,85/US$, yen berpeluang meraih momentum penguatan lagi dan akan turun ke area JPY 110,56/US$.
Analisis Teknikal GBP/JPY
Pasangan mata uang ini bergerak di atas MA 8,21, 125, indikator MACD berada di wilayah positif dan Stochastic bergerak naik tetapi masih jauh dari wilayah overbought. Semua indikator tersebut menunjukkan peluang GBP/JPY naik lebih lanjut. Jika mampu menembus ke atas level JPY 145,65/GBP, maka berpeluang ke area JPY 146,07/GBP.
Sementara titik support terdekat di kisaran 145,33, selama tidak ditembus GBP/JPY masih cenderung naik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia
Pada pukul 11:33 WIB, yen melemah menjadi JPY 111,08/US$ dan ke JPY 145,5/GBP. Data inflasi yang dirilis bervariasi memberikan gambaran menguatkan prediksi pelaku pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan kemungkinan awal tahun depan.
Kemudian pada Maret, inflasi umum di AS tercatat 1,9% year-on-year (YoY) sementara inflasi inti berada di 2% YoY. Inflasi yang masih 'jinak' menyebabkan kemungkinan kenaikan Federal Funds Rate semakin kecil.
Melihat kondisi tersebut yen seharusnya bisa menekan dolar AS. Namun yang terjadi malah sebaliknya.
Pelemahan terjadi kemungkinan besar akibat aksi ambil untung setelah yen menguat 3 hari beruntun.
Analisis Teknikal USD/JPY
![]() |
Pada time frame 30 menit, USD/JPY bergerak di atas Moving Average (MA) 8 (garis merah), 21 (garis hijau) dan di bawah MA 125 (garis biru). Indikator MACD bergerak naik dan berada di wilayah positif, sementara indikator Stochastic naik, tetapi masih cukup jauh dari area jenuh beli (overbought).
Support terdekat di kisaran JPY 110,85/US$, selama tidak ditembus berpeluang naik ke area JPY 111,28/US$. Jika mampu menembus level tersebut, maka bisa naik ke area JPY 111,6/US$.
Sementara jika menembus ke bawah support JPY 110,85/US$, yen berpeluang meraih momentum penguatan lagi dan akan turun ke area JPY 110,56/US$.
Analisis Teknikal GBP/JPY
![]() |
Pasangan mata uang ini bergerak di atas MA 8,21, 125, indikator MACD berada di wilayah positif dan Stochastic bergerak naik tetapi masih jauh dari wilayah overbought. Semua indikator tersebut menunjukkan peluang GBP/JPY naik lebih lanjut. Jika mampu menembus ke atas level JPY 145,65/GBP, maka berpeluang ke area JPY 146,07/GBP.
Sementara titik support terdekat di kisaran 145,33, selama tidak ditembus GBP/JPY masih cenderung naik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular