
ECB Siap Beri Stimulus, Euro Pangkas Penguatan
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
10 April 2019 21:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketangguhan euro mulai terkikis jelang dibukanya perdangan sesi AS Rabu (10/4/19). Pada pukul 20:07 WIB, euro diperdagangkan di kisaran US$ 1,3074, turun dari level tertinggi harian US$ 1,3122, mengutip kuotasi MetaTrader 5.
European Central Bank (ECB) yang menyatakan siap memberikan stimulus moneter membuat euro perlahan mulai rontok.
Dalam pengumuman hasil rapat kebijakan moneter hari ini, ECB berjanji akan mempertahankan suku bunga 0% di tahun ini akibat Zona Euro kini menghadapi risiko baru pelambatan ekonomi.
ECB juga mengatakan akan menunggu hingga bulan Juni sebelum memutuskan seberapa besar perekonomian membutuhkan stimulus. Bank Sentral Eropa ini juga menjelaskan mengenai pembiayaan jangka panjang yang baru.
Skema pembiayaan tersebut dinamai targeted longer-term refinancing operations (TLTRO-III) yang bertujuan memberikan pinjaman berbiaya rendah guna memacu perekonomian yang sedang melambat.
Namun Presiden ECB, Mario Draghi, dalam konferensi pers menyatakan saat ini masih terlalu dini untuk membahas TLTRO tersebut.
Presiden Draghi mengatakan lemahnya data-data dari Zona Euro ternyata berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan. Pelambatan ekonomi diprediksi akan berlangsung sepanjang tahun ini, dan kebijakan moneter yang akomodatif masih diperlukan untuk membantu perekonomian.
Risiko baru yang dihadapi Zona Euro kini adalah kemungkinan terjadi perang dagang dengan AS.
Perwakilan Dagang AS (USTR) telah mengajukan daftar produk-produk UE yang akan dikenakan bea impor baru, mulai dari pesawat terbang dan suku cadangnya, hingga produk olahan susu dan wine. Hal ini dilakukan sebagai balasan subsidi pesawat terbang (Airbus) yang dikucurkan UE. Total nilai produk yang akan dikenakan bea impor tersebut senilai US$ 11 miliar.
USTR mengatakan akan mengumumkan daftar akhir produk-produk yang akan dikenakan bea impor secara lengkap saat musim panas atau sekitar bulan Juni - September.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Genjot Pembelian Obligasi, Ini Isi Risalah Rapat ECB
European Central Bank (ECB) yang menyatakan siap memberikan stimulus moneter membuat euro perlahan mulai rontok.
Dalam pengumuman hasil rapat kebijakan moneter hari ini, ECB berjanji akan mempertahankan suku bunga 0% di tahun ini akibat Zona Euro kini menghadapi risiko baru pelambatan ekonomi.
Skema pembiayaan tersebut dinamai targeted longer-term refinancing operations (TLTRO-III) yang bertujuan memberikan pinjaman berbiaya rendah guna memacu perekonomian yang sedang melambat.
Namun Presiden ECB, Mario Draghi, dalam konferensi pers menyatakan saat ini masih terlalu dini untuk membahas TLTRO tersebut.
Presiden Draghi mengatakan lemahnya data-data dari Zona Euro ternyata berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan. Pelambatan ekonomi diprediksi akan berlangsung sepanjang tahun ini, dan kebijakan moneter yang akomodatif masih diperlukan untuk membantu perekonomian.
Risiko baru yang dihadapi Zona Euro kini adalah kemungkinan terjadi perang dagang dengan AS.
Perwakilan Dagang AS (USTR) telah mengajukan daftar produk-produk UE yang akan dikenakan bea impor baru, mulai dari pesawat terbang dan suku cadangnya, hingga produk olahan susu dan wine. Hal ini dilakukan sebagai balasan subsidi pesawat terbang (Airbus) yang dikucurkan UE. Total nilai produk yang akan dikenakan bea impor tersebut senilai US$ 11 miliar.
USTR mengatakan akan mengumumkan daftar akhir produk-produk yang akan dikenakan bea impor secara lengkap saat musim panas atau sekitar bulan Juni - September.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Genjot Pembelian Obligasi, Ini Isi Risalah Rapat ECB
Most Popular