
Analisis Teknikal
Brexit akan Ditunda, Momentum Bagi Pound Menguat Kembali
pap, CNBC Indonesia
10 April 2019 13:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Tanda-tanda Brexit akan ditunda sudah menguat sebelum Perdana Menteri Theresa May bertemu dengan Uni Eropa hari ini Rabu (10/4/19) waktu setempat. Kanselir Jerman, Angela Merkel, sebelumnya mengatakan jika penundaan Brexit mungkin akan diberikan hingga akhir tahun ini atau awal 2020.
Sementara yang terbaru Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk, mengatakan Uni Eropa seharusnya mempertimbangkan menawarkan penundaan Brexit yang "fleksibel" kepada Inggris, yakni penundaan hingga satu tahun dan dapat dilakukan lebih cepat jika proposal Brexit sudah mencapai kata sepakat.
Pernyataan dua tokoh penting di Uni Eropa tersebut membuat pound kembali menguat ke kisaran 1,3068 terhadap dolar AS pada pukul 12:17 WIB. Sementara terhadap dolar Australia, pound masih melemah dan diperdagangkan di kisaran 1,8306.
Selain penundaan Brexit, data ekonomi Inggris akan bisa jadi menentukan arah pound hari ini. Pada pukul 15:30 WIB, Inggris akan melaporkan data produk domestik bruto (PDB) dan produksi manufaktur bulan Februari.
Analisis Teknikal GBP/USD
Pada time frame 30 menit, GBP/USD bergerak di atas Moving Average (MA) 8 (garis merah, 21 (garis hijau), dan 125 ( garis biru). Indikator MACD berada di level 0 yang menjadi ambang batas sentimen bullish atau bearish. Indikator Stochastic mendekati wilayah jenuh beli (overbought).
GBP/USD terlihat menembus ke atas resisten 1,3060, sehingga berpeluang menguat ke area 1,3100 jika mampu bertahan di atas resisten tersebut.
Jika kembali ke bawah level 1,3060, GBP/USD berpeluang turun ke 1,3023.
Analisis Teknikal GBP/AUD
Berkebalikan dengan GBP/USD, GBP/AUD berada di bawah MA 8, 21 dan 125. Indikator MACD berada di wilayah positif, sementara Stochastic telah memasuki wilayah jenuh jual (oversold) yang memberikan peluang rebound.
Jika mampu bertahan di atas level 1,8300, GBP/AUD berpeluang naik ke level 1.8343. Sebaliknya jika kembali ke bawah 1,8300 dan tertahan di bawah level tersebut GBP/AUD berpeluang turun ke 1,8248.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Poundsterling Menguat, Bagaimana Peluang Cuan-nya?
Sementara yang terbaru Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk, mengatakan Uni Eropa seharusnya mempertimbangkan menawarkan penundaan Brexit yang "fleksibel" kepada Inggris, yakni penundaan hingga satu tahun dan dapat dilakukan lebih cepat jika proposal Brexit sudah mencapai kata sepakat.
Pernyataan dua tokoh penting di Uni Eropa tersebut membuat pound kembali menguat ke kisaran 1,3068 terhadap dolar AS pada pukul 12:17 WIB. Sementara terhadap dolar Australia, pound masih melemah dan diperdagangkan di kisaran 1,8306.
Data | Prediksi | Rilis Sebelumnya |
PDB | 0,2% | 0,5% |
Produksi Manufaktur | 0,2% | 0,8% |
Sumber: Forex Factory |
Analisis Teknikal GBP/USD
![]() |
Pada time frame 30 menit, GBP/USD bergerak di atas Moving Average (MA) 8 (garis merah, 21 (garis hijau), dan 125 ( garis biru). Indikator MACD berada di level 0 yang menjadi ambang batas sentimen bullish atau bearish. Indikator Stochastic mendekati wilayah jenuh beli (overbought).
GBP/USD terlihat menembus ke atas resisten 1,3060, sehingga berpeluang menguat ke area 1,3100 jika mampu bertahan di atas resisten tersebut.
Jika kembali ke bawah level 1,3060, GBP/USD berpeluang turun ke 1,3023.
Analisis Teknikal GBP/AUD
![]() |
Berkebalikan dengan GBP/USD, GBP/AUD berada di bawah MA 8, 21 dan 125. Indikator MACD berada di wilayah positif, sementara Stochastic telah memasuki wilayah jenuh jual (oversold) yang memberikan peluang rebound.
Jika mampu bertahan di atas level 1,8300, GBP/AUD berpeluang naik ke level 1.8343. Sebaliknya jika kembali ke bawah 1,8300 dan tertahan di bawah level tersebut GBP/AUD berpeluang turun ke 1,8248.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Poundsterling Menguat, Bagaimana Peluang Cuan-nya?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular