
Menunggu Data MPOB, Harga CPO Terkoreksi Terbatas
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
10 April 2019 10:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) berjangka balik melemah pada perdagangan hari Rabu (10/4/2019). Namun pergerakan pada pagi hari ini masih cenderung terbatas.
Pada pukul 10:15 WIB, harga CPO kontrak Juni di Bursa Malaysia Derivatives Exchange melemah 0,09% ke posisi MYR 2.210/ton, setelah ditutup menguat 0,55% sehari sebelumnya (9/4/2019).
Dalam sepekan, harga CPO telah naik 1,61% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun harganya tercatat lebih tinggi 4,2%.
Harga minyak kedelai kontrak Mei di bursa Chicago yang terkoreksi 0,03% pada pagi hari ini memberikan tarikan yang searah pada pergerakan harga CPO.
Itu terjadi karena kedua produk tersebut merupakan substitusi di pasar minyak nabati global. Alhasil, pergerakan harganya akan saling mempengaruhi dengan korelasi positif.
Namun, pada hari ini Malaysia Palm Oil Board (MPOB) akan merilis data perkembangan produksi, ekspor, dan stok minyak sawit Negeri Jiran periode Maret.
Bila stok minyak sawit turun sesuai harapan pelaku pasar, maka harga CPO berpeluang kembali terangkat.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Reuters memperkirakan stok bulan Maret akan turun sebesar 6,4% menjadi tinggal 2,85 juta ton. Jika benar, maka itu merupakan yang paling rendah dalam 5 bulan.
Disamping itu, pelaku pasar juga menantikan data perkembangan ekspor sawit periode 1-10 April 2019 yang akan dibacakan oleh beberapa surveyor kargo juga pada hari ini.
Jika nilainya meningkat cukup tinggi dibanding periode yang sama bulan Maret maka kemungkinan besar harga CPO juga akan mendapat energi positif.
Pasalnya peningkatan permintaan bisa membuat keseimbangan fundamental (pasokan-permintaan) tetap terjaga.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/hps) Next Article Top Banget! Harga CPO Melesat Dekati Rp 1,04 juta/ton
Pada pukul 10:15 WIB, harga CPO kontrak Juni di Bursa Malaysia Derivatives Exchange melemah 0,09% ke posisi MYR 2.210/ton, setelah ditutup menguat 0,55% sehari sebelumnya (9/4/2019).
Dalam sepekan, harga CPO telah naik 1,61% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun harganya tercatat lebih tinggi 4,2%.
Harga minyak kedelai kontrak Mei di bursa Chicago yang terkoreksi 0,03% pada pagi hari ini memberikan tarikan yang searah pada pergerakan harga CPO.
Itu terjadi karena kedua produk tersebut merupakan substitusi di pasar minyak nabati global. Alhasil, pergerakan harganya akan saling mempengaruhi dengan korelasi positif.
Namun, pada hari ini Malaysia Palm Oil Board (MPOB) akan merilis data perkembangan produksi, ekspor, dan stok minyak sawit Negeri Jiran periode Maret.
Bila stok minyak sawit turun sesuai harapan pelaku pasar, maka harga CPO berpeluang kembali terangkat.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Reuters memperkirakan stok bulan Maret akan turun sebesar 6,4% menjadi tinggal 2,85 juta ton. Jika benar, maka itu merupakan yang paling rendah dalam 5 bulan.
Disamping itu, pelaku pasar juga menantikan data perkembangan ekspor sawit periode 1-10 April 2019 yang akan dibacakan oleh beberapa surveyor kargo juga pada hari ini.
Jika nilainya meningkat cukup tinggi dibanding periode yang sama bulan Maret maka kemungkinan besar harga CPO juga akan mendapat energi positif.
Pasalnya peningkatan permintaan bisa membuat keseimbangan fundamental (pasokan-permintaan) tetap terjaga.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/hps) Next Article Top Banget! Harga CPO Melesat Dekati Rp 1,04 juta/ton
Most Popular