Saga Mandiri Pinang Permata, Akankah Mereka Menyatu?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
10 April 2019 08:35
Saga Mandiri Pinang Permata, Akankah Mereka Menyatu?
Foto: detikcom
Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar seputar keinginan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ingin membeli saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) sudah tercium pada Desember 2018. CNBC Indonesia mendapatkan kabar tersebut dari salah seorang pelaku pasar yang mengetahui rencana tersebut.

Nah tak lama berselang, manajemen Bank Mandiri menyebutkan bahwa pihaknya memang berencana untuk mengakuisisi bank menengah (medium size), disebutkan bahwa sudah ada dua bank menengah yang menjadi incaran Mandiri.

Kondisi tersebut sejalan dengan arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan konsolidasi perbankan dan didukung dengan kondisi bank pelat merah ini yang mengalami kelebihan modal sebesar Rp 30 triliun.

"Kita ada excess capital yang kita ingin deploy dan tentunya tergantung dari harga, sinergi bisnis,. Jadi prosesnya semua kita lihat secara transparan itu adding value atau tidak kepada pemegang saham?" kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo beberapa waktu lalu.

Meski belum secara spesifik bank mana yang akan dicaplok, namun beredar kabar di kalangan pelaku pasar adalah PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang menjadi incaran. Bahkan, dikabarkan Mandiri telah mendapatkan prioritas menjadi pembeli saham milik Standard Chartered di Bank Permata.

Kemudian, disebutkan bahwa harga penawaran yang disampaikan Mandiri kepada pemegang saham Bank Permata pada kisaran PBV (price to book value) 1,4x-1,5x.

Sementara itu, dari pihak Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara gamblang menyebutkan pada pekan lalu bahwa Mandiri tengah melakukan uji tuntas (due diligence) dan menunggu proses tersebut selesai.

Tak tanggung-tanggung, due diligence ini dilakukan dengan menggandeng jasa konsultan tingkat internasional, Morgan Stanley.

"(informasi) yang baru ada itu, kita lagi menunggu hasil dari due dilligence," kata Gatot Trihargo, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN, Jumat (5/4).
Titik terang mulai terlihat. Beberapa hari kemudian Tiko, panggilan akrab direktur utama Bank Mandiri, mengakui proses uji tuntas tersebut akan dapat diumumkan bulan ini. Namun karena mengingat Mandiri merupakan perusahaan publik sehingga proses yang dilakukan haris sesua dengan aturan yang berlaku.

Uji tuntas ini dilakukan untuk memberikan penilaian harga wajar dan kajian lainnya. Sebab, pihak Mandiri hingga saat ini masih belum menentukan harga yang disepakati dalam Rencana Bisnis Bank (RBB).

"Cuma beberapa berita di koran-koran mengenai valuasi tuh itu enggak ada, belum ada di RBB," tegas dia, Senin (8/4).

Setelah due diligence rampung, langkah selanjutnya yang akan dilakukan Mandiri adalah melakukan negosiasi kepada pemegang saham yang ada saat ini.

"Iya...iya. minggu ini kami mulai negosiasi. Tetapi negosiasi kan masih bisa 50-50 (fifty-fifty). Kalau cocok harganya jalan kalau enggak ya enggak juga. Jadi kami melakukan ini dengan proses yang normal," kata dia, Selasa (9/4).

Tak tanggung-tanggung hanya mengambil alih kepemilikan dari Standard Chartered saja, Tiko mengakui bahwa dalam upaya akuisisi ini juga akan melakukan negosiasi dengan pemegang saham mayoritas lainnya Bank Permata, yakni PT Astra International Tbk (ASII).

"Jadi ini kami akan negosiasi, tapi intinya jual beli kan pasti ada harapan dari buyer dan ada harapan dari seller. Ya kita lihat apakah bisa cocok apa tidak. kalau enggak cocok, ya kita tidak apa-apa," kata dia.

Lebih lanjut, Tiko mengharapkan proses akuisisi selesai tahun ini. Namun, semuanya belum pasti, masih tergantung negosiasi. Bila negosiasi tidak cocok maka bisa juga proses akuisisi dibatalkan. Disebut-sebut akan ditawarkan untuk menjual Bank Permata, pihak Astra masih belum mau berkomentar lebih lanjut mengenai rencana tersebut. Pihaknya hanya menyampaikan bahwa pemegang saham hanya memastikan Bank Permata dalam kondisi sehat dan memiliki prospek bisnis yang baik ke depannya.

"Kami tidak mengomentari spekulasi market tentang Bank Permata. Dalam beberapa tahun terakhir, kami memiliki tujuan untuk memastikan Bank Permata dalam kondisi sehat dan prospek bisnis yang baik," kata Boy Kelana Soebroto, Head of Corporate Communications Astra International, kemarin.

Namun demikian, dia mengakui sebagai pemegang saham Astra akan ikut dalam mengamati dan memberikan penilaian guna memastikan investasi yang dilakukan menguntungkan untuk para pemegang saham.

Sementara dari sisi Bank Permata mengakui belum memiliki informasi terkait dengan rencana Bank Mandiri tersebut. Manajemen Bank Permata kembali menegaskan tidak dalam posisi memberikan komentar terkait penjualan saham.

"PermataBank tidak dalam posisi untuk berkomentar tentang ini, kami tidak memiliki informasi tentang berita yang beredar di media hari ini. Kami tidak mempunyai informasi mengenai hal (pernyataan dari Mandiri) ini," kata Richele Maramis, Head of Corporate Affairs Bank Permata.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular