
Terbantu Harga Bijih Besi, Dolar Australia Pukul Rupiah
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
09 April 2019 15:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Dari tiga jenis dolar yang melawan rupiah, hanya dolar Australia yang berhasil memukul mundur rupiah pada perdagangan hari ini Selasa (9/4/19). Dua dolar lainnya, yakni dolar AS dan Singapura harus mengakui ketangguhan rupiah
Lonjakan harga bijih besi menjadi asalah dibalik kuatnya dolar Australia pada perdagangan hari ini. Melansir Business Insider yang mengutip Metal Bulletin harga bijih besi melonjak 2,6% ke level $95,30 per ton pada Senin (8/4/19) kemarin. Harga tersebut menjadi yang tertinggi dalam enam tahun terakhir, atau tepatnya sejak Agustus 2014.
Tingginya harga bijih besi tentunya akan meningkatkan pendapatan Australia yang berdampak positif bagi mata uangnya. Untuk diketahui, bijih besi merupakan komoditas ekspor utama Australia.
Pada pukul 15:02 WIB, rupiah melemah tipis sekitar 0,02% ke level Rp 10.098 terhadap dolar Australia, setelah melemah 0,58% Senin kemarin.
Pelemahan hari ini sekaligus memangkas penguatan sejak awal tahun (year-to-date) menjadi 0,34%.
Sementara jika dibandingkan akhir Maret lalu, rupiah kini 0% alias tidak menguat dan tidak melemah terhadap dolar Australia.
Berikut tabel pergerakan dolar Australia terhadap rupiah (AUD/IDR) di bulan April.
Di saat yang sama, rupiah menguat sekitar 0,13% ke level Rp 10.439 terhadap dolar Singapura, setelah Senin kemarin melemah 0,31%.
Data penjualan ritel Indonesia yang menunjukkan kenaikan 9,1% di bulan Februari dari tahun lalu (year-on-year) menjadi sentimen positif bagi rupiah. Kenaikan tersebut lebih tinggi dari bulan Januari sebesar 7,2%.
Dengan penguatan hingga pukul 15:02 WIB tersebut, rupiah sepajang April berhasil menguat 0,56%, dan secara year-to-date sebesar 1%.
Berikut tabel pergerakan rupiah (SGD/IDR) sepanjang bulan April.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/dru) Next Article Dolar Australia Taklukan Rupiah, Ditukar pada Level Rp 9.974
Lonjakan harga bijih besi menjadi asalah dibalik kuatnya dolar Australia pada perdagangan hari ini. Melansir Business Insider yang mengutip Metal Bulletin harga bijih besi melonjak 2,6% ke level $95,30 per ton pada Senin (8/4/19) kemarin. Harga tersebut menjadi yang tertinggi dalam enam tahun terakhir, atau tepatnya sejak Agustus 2014.
Tingginya harga bijih besi tentunya akan meningkatkan pendapatan Australia yang berdampak positif bagi mata uangnya. Untuk diketahui, bijih besi merupakan komoditas ekspor utama Australia.
Pada pukul 15:02 WIB, rupiah melemah tipis sekitar 0,02% ke level Rp 10.098 terhadap dolar Australia, setelah melemah 0,58% Senin kemarin.
Pelemahan hari ini sekaligus memangkas penguatan sejak awal tahun (year-to-date) menjadi 0,34%.
Sementara jika dibandingkan akhir Maret lalu, rupiah kini 0% alias tidak menguat dan tidak melemah terhadap dolar Australia.
Berikut tabel pergerakan dolar Australia terhadap rupiah (AUD/IDR) di bulan April.
Di saat yang sama, rupiah menguat sekitar 0,13% ke level Rp 10.439 terhadap dolar Singapura, setelah Senin kemarin melemah 0,31%.
Data penjualan ritel Indonesia yang menunjukkan kenaikan 9,1% di bulan Februari dari tahun lalu (year-on-year) menjadi sentimen positif bagi rupiah. Kenaikan tersebut lebih tinggi dari bulan Januari sebesar 7,2%.
Dengan penguatan hingga pukul 15:02 WIB tersebut, rupiah sepajang April berhasil menguat 0,56%, dan secara year-to-date sebesar 1%.
Berikut tabel pergerakan rupiah (SGD/IDR) sepanjang bulan April.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/dru) Next Article Dolar Australia Taklukan Rupiah, Ditukar pada Level Rp 9.974
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular