
Pound Masih Kuat, Namun Bergerak Dalam Rentang Sempit
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
09 April 2019 15:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang Inggris poundsterling masih mempertahankan penguatan terhadap dolar AS di awal perdagangan sesi Eropa Selasa (9/4/19). Meski demikian sejak Senin (8/4/19) nilai tukar pound terhadap dolar (GBP/USD) bergerak dalam rentang sempit.
Pada pukul 14:02 WIB, pound diperdagangkan di kisaran US$ 1,3073, dengan level terendah harian US$ 1,3047 dan tertinggi US$ 1,3094, melansir kuotasi MetaTrader 5.
Rentang pergerakan, yang diukur dari level terendah hingga tertinggi harian, sekitar 50 pip sejak Senin itu bagi mata uang poundsterling termasuk kecil. Pound dikenal dengan mata uang yang bergerak liar, dengan rentang pergerakan bisa lebih dari 100 pip per hari.
Pip adalah satuan poin terkecil untuk mewakili perubahan harga dalam trading forex. Nilai satu poin pip biasanya bervariasi bergantung pada pasangan mata uang yang diperdagangkan serta kurs saat itu.
Sempitnya rentang pergerakan poundsterling kemungkinan akibat sikap trader yang menanti pertemuan antara Perdana Menteri Inggris Theresa May, dengan Uni Eropa Rabu (10/4/19) besok untuk meminta penundaan Brexit.
Pertemuan tersebut menjadi krusial bagi nasib Inggris, jika Uni Eropa menolak menunda Brexit, maka Inggris harus keluar dari Uni Eropa pada 12 April tanpa perjanjian-perjanjian apapun, atau dikenal dengan istilah hard Brexit.
Hard Brexit bisa dikatakan sebagai ketakutan utama para pelaku pasar saat ini, jika hal itu terjadi perekonomian Inggris diperkirakan akan memburuk, bahkan berpeluang masuk ke resesi. Lebih buruk lagi resesi dapat merembet ke negara-negara Eropa lainnya.
Jika Uni Eropa setuju menunda Brexit, maka Inggris bisa sedikit lega dan berfokus untuk membuat proposal Brexit yang bisa disetujui oleh Parlemen Inggris.
Satu-satunya ganjalan Brexit berjalan mulus adalah tidak adanya proposal yang disetujui oleh Parlemen Inggris. Proposal yang dibuat oleh PM May tiga kali ditolak Parlemen, sementara 12 proposal alternatif yang dibuat oleh Parlemen sendiri juga gagal meraih suara mayoritas saat voting.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Dolar Unjuk Kekuatan Lagi Terhadap Mata Uang Utama
Pada pukul 14:02 WIB, pound diperdagangkan di kisaran US$ 1,3073, dengan level terendah harian US$ 1,3047 dan tertinggi US$ 1,3094, melansir kuotasi MetaTrader 5.
Rentang pergerakan, yang diukur dari level terendah hingga tertinggi harian, sekitar 50 pip sejak Senin itu bagi mata uang poundsterling termasuk kecil. Pound dikenal dengan mata uang yang bergerak liar, dengan rentang pergerakan bisa lebih dari 100 pip per hari.
Sempitnya rentang pergerakan poundsterling kemungkinan akibat sikap trader yang menanti pertemuan antara Perdana Menteri Inggris Theresa May, dengan Uni Eropa Rabu (10/4/19) besok untuk meminta penundaan Brexit.
Pertemuan tersebut menjadi krusial bagi nasib Inggris, jika Uni Eropa menolak menunda Brexit, maka Inggris harus keluar dari Uni Eropa pada 12 April tanpa perjanjian-perjanjian apapun, atau dikenal dengan istilah hard Brexit.
Hard Brexit bisa dikatakan sebagai ketakutan utama para pelaku pasar saat ini, jika hal itu terjadi perekonomian Inggris diperkirakan akan memburuk, bahkan berpeluang masuk ke resesi. Lebih buruk lagi resesi dapat merembet ke negara-negara Eropa lainnya.
Jika Uni Eropa setuju menunda Brexit, maka Inggris bisa sedikit lega dan berfokus untuk membuat proposal Brexit yang bisa disetujui oleh Parlemen Inggris.
Satu-satunya ganjalan Brexit berjalan mulus adalah tidak adanya proposal yang disetujui oleh Parlemen Inggris. Proposal yang dibuat oleh PM May tiga kali ditolak Parlemen, sementara 12 proposal alternatif yang dibuat oleh Parlemen sendiri juga gagal meraih suara mayoritas saat voting.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Dolar Unjuk Kekuatan Lagi Terhadap Mata Uang Utama
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular