Bursa Jepang Terpukul Aksi Ambil Untung
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
08 April 2019 15:18
Tokyo, CNBC Indonesia - Bursa Jepang ditutup turun, Senin (8/4/2019), setelah sempat mencatatkan kenaikan di awal perdagangan. Hal ini disebabkan oleh ramainya aksi ambil untung oleh investor setelah reli yang terjadi baru-baru ini.
Indeks acuan Nikkei 225 turun 0,21% atau 45,85 poin, menjadi 21.761,65, sedangkan indeks Topix yang lebih luas merosot 0,35% atau 5,61 poin, menjadi 1.620,14.
Pada awalnya, Bursa Tokyo dibuka di zona hijau, mengikuti kenaikan di Wall Street setelah rilis data pekerjaan Amerika Serikat (AS) di Maret yang solid.
Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa jumlah pekerja AS naik 196.000 orang bulan lalu. Jumlah itu jauh di atas ekspektasi, sementara tingkat pengangguran tetap stabil di 3,8%.
"Tapi aksi ambil untung terjadi pada sore hari karena kekhawatiran atas pembicaraan perdagangan AS-China tumbuh," kata Toshikazu Horiuchi, seorang pialang di IwaiCosmo Securities, kepada AFP.
Dolar diperdagangkan di 111,37 yen dalam perdagangan sore di Asia, dibandingkan dengan 111,70 yen di New York pada Jumat.
"Fokus investor minggu ini ada empat," kata Hirokazu Kabeya, kepala strategi global di Daiwa Securities, dalam sebuah komentar.
"Yang pertama adalah masalah Brexit ... Pertemuan Uni Eropa pada 10 April mendatang akan menjadi klimaks utama, dan jika para pemimpin akan dapat menghindari Brexit tanpa kesepakatan, risiko akan dihindari dalam jangka pendek," katanya.
Faktor kedua adalah laporan pendapatan perusahaan Jepang yang akan dirilis mulai minggu ini, katanya, mengutip AFP.
Sementara itu, faktor ketiga adalah indikator ekonomi China termasuk data perdagangan untuk Maret yang akan diumumkan Jumat, dan yang keempat adalah data ekonomi AS, terutama indeks sentimen konsumen Universitas Michigan yang akan dirilis Jumat, kata Kabeya.
(prm) Next Article Dorongan Reli Wall Street Panaskan Bursa Jepang
Indeks acuan Nikkei 225 turun 0,21% atau 45,85 poin, menjadi 21.761,65, sedangkan indeks Topix yang lebih luas merosot 0,35% atau 5,61 poin, menjadi 1.620,14.
Pada awalnya, Bursa Tokyo dibuka di zona hijau, mengikuti kenaikan di Wall Street setelah rilis data pekerjaan Amerika Serikat (AS) di Maret yang solid.
"Tapi aksi ambil untung terjadi pada sore hari karena kekhawatiran atas pembicaraan perdagangan AS-China tumbuh," kata Toshikazu Horiuchi, seorang pialang di IwaiCosmo Securities, kepada AFP.
Dolar diperdagangkan di 111,37 yen dalam perdagangan sore di Asia, dibandingkan dengan 111,70 yen di New York pada Jumat.
"Fokus investor minggu ini ada empat," kata Hirokazu Kabeya, kepala strategi global di Daiwa Securities, dalam sebuah komentar.
"Yang pertama adalah masalah Brexit ... Pertemuan Uni Eropa pada 10 April mendatang akan menjadi klimaks utama, dan jika para pemimpin akan dapat menghindari Brexit tanpa kesepakatan, risiko akan dihindari dalam jangka pendek," katanya.
Faktor kedua adalah laporan pendapatan perusahaan Jepang yang akan dirilis mulai minggu ini, katanya, mengutip AFP.
Sementara itu, faktor ketiga adalah indikator ekonomi China termasuk data perdagangan untuk Maret yang akan diumumkan Jumat, dan yang keempat adalah data ekonomi AS, terutama indeks sentimen konsumen Universitas Michigan yang akan dirilis Jumat, kata Kabeya.
(prm) Next Article Dorongan Reli Wall Street Panaskan Bursa Jepang
Most Popular