
Jelang Pengumuman Rapat BOJ, Bursa Jepang Melemah
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
25 April 2019 07:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks utama bursa Jepang dibuka melemah, Kamis (25/4/2019), karena para investor memilih menantikan hasil rapat bank sentral Bank of Japan (BOJ) yang akan diumumkan hari ini.
Indeks acuan Nikkei 225 terkoreksi 0,11% sementara indeks Topix mampu naik tipis 0,01% di awal perdagangan, AFP melaporkan.
Sebanyak 48 ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan BOJ akan menggelontorkan stimulus moneter tahun ini. Bahkan tiga dari 48 ekonom itu memprediksi pengumuman stimulus tersebut akan dilakukan Kamis.
Meski kemungkinan BOJ menggelontorkan stimulus moneter besok masih sangat kecil, namun jika ada indikasi kuat akan dilakukan di tahun ini, besar kemungkinan bursa saham dunia, khususnya Jepang, akan kembali menguat.
Dini hari tadi, Wall Street berbalik melemah setelah mencatatkan reli sehari sebelumnya. Dow Jones Industrial Average melemah 0,22%, S&P 500 juga terkoreksi 0,22%, sementara Nasdaq Composite kehilangan 0,23% di akhir perdagangan.
Saham perusahaan alat berat Caterpillar anjlok 3% meski melaporkan laba yang lebih tinggi dari perkiraan. Ini karena CFO raksasa industri itu memperingatkan kemungkinan perlambatan pada bisnisnya di China akibat perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).
(prm) Next Article Bursa Jepang Terpukul Aksi Ambil Untung
Indeks acuan Nikkei 225 terkoreksi 0,11% sementara indeks Topix mampu naik tipis 0,01% di awal perdagangan, AFP melaporkan.
Sebanyak 48 ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan BOJ akan menggelontorkan stimulus moneter tahun ini. Bahkan tiga dari 48 ekonom itu memprediksi pengumuman stimulus tersebut akan dilakukan Kamis.
Dini hari tadi, Wall Street berbalik melemah setelah mencatatkan reli sehari sebelumnya. Dow Jones Industrial Average melemah 0,22%, S&P 500 juga terkoreksi 0,22%, sementara Nasdaq Composite kehilangan 0,23% di akhir perdagangan.
Saham perusahaan alat berat Caterpillar anjlok 3% meski melaporkan laba yang lebih tinggi dari perkiraan. Ini karena CFO raksasa industri itu memperingatkan kemungkinan perlambatan pada bisnisnya di China akibat perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).
(prm) Next Article Bursa Jepang Terpukul Aksi Ambil Untung
Most Popular