Dolar AS yang sempat bangkit kini lesu lagi. Pada pukul 10:13 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi
greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,02%. Padahal dini hari tadi, indeks ini masih menguat di kisaran 0,2%.Â
Mata uang Negeri Adidaya mundur teratur karena naiknya
risk appetite investor. Pelaku pasar semakin girang karena sinyal damai dagang AS-China semakin kuat.Â
Selepas pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He di Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping bisa terwujud dalam waktu dekat. Pertemuan ini akan diisi dengan penandatanganan kesepakatan damai dagang.Â
"Kami semakin dekat untuk mencapai kesepakatan. Saya rasa dalam waktu 4 pekan ke depan, lebih atau kurang, akan ada pengumuman yang monumental," ungkapnya, mengutip Reuters.Â
Beijing pun optimistis perdamaian dengan AS bakal tercapai segera. Liu menyatakan bahwa perundingan dagang di Beijing pekan lalu dan di Washington pekan ini menelurkan hasil yang signifikan.Â
"Saya berharap kedua negara bisa melanjutkan kerja sama dengan semangat saling menghormati, persamaan, dan saling menguntungkan untuk menuju penyusunan naskah kesepakatan dagang dalam waktu dekat," demikian pesan Presiden Xi seperti disampaikan Liu, dikutip dari Reuters.Â
Prospek damai dagang AS-China membuat pasar keuangan Asia ceria. Investor kembali berkenan masuk, arus modal mengalir, dan membuat mata uang Asia perlahan mampu melawan keperkasaan dolar AS.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)