S&P Naikkan 'Outlook' Bank Mandiri Jadi Positif

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
04 April 2019 20:24
Peringkat utang PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi positif dari sebelumnya stabil.
Foto: Bank Mandiri. (CNBC Indonesia / Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemeringkat global Standard & Poor's (S&P) menaikkan prospek (outlook) peringkat utang PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi positif dari sebelumnya stabil. 

Dalam riset pemeringkatannya hari ini (4/4/19), Primary Credit Analys S&P Nikita Anand juga menetapkan kembali peringkat utang jangka panjang BMRI pada BB+ dan peringkat utang jangka pendeknya pada B. 

"Revisi outlook disebabkan prediksi akan membaiknya kualitas aset BMRI dalam 12-18 bulan ke depan, semakin mendekati industri dan pesaing terdekatnya," ujar Anand. 

Prospek positif mencerminkan S&P dapat menaikkan peringkat utang BMRI jika kualitas asetnya naik dan kinerja perseroan lainnya juga membaik dalam periode tersebut.

Sebagai catatan, S&P mencatat kualitas aset bank yang dimpimpin Kartika Wirjoatmodjo tersebut sudah membaik dalam 2 tahun terakhir dengan cara mengakui dan mengatasi kredit bermasalahnya.  

Kredit tidak lancar (NPL) Bank Mandiri dan beban kredit sudah turun secara konsisten dalam periode 2 tahun terakhir dengan level yang membaik menjadi 2,8% per akhir 2018 dari 3,5% pada akhir 2017 yang semakin mendekati level NPL industri 2,4%.  

Nilai NPL tersebut juga sudah turun menjadi Rp 20 triliun dari Rp 22 triliun pada periode yang sama.  

Penuruan NPL juga ditunjang oleh naiknya jumlah penghapus bukuan perseroan. Beban kredit juga turun menjadi 1,1% dari 1,6% pada periode tersebut. 

Anand juga mencatat beban kredit dapat naik seiring dengan implemetnasi dari berlakunya standar akuntansi keuangan internasional (International Financial Reporting Standard/IFRS) 9 pada 2020 nanti, meskipun kami yakini tingkat beban tersebut masih lebih rendah daripada posisi tertinggi 3,3% pada 2016. 

Dia juga menilai strategi penyesuaian portofolio (portfolio rebalancing) bank BUMN itu dan pengetatan proses evaluasi kredit (underwriting) di segmen korporasi menengah akan menunjang perbaikan kinerja perseroan.  

Catatan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan BMRI masih memiliki obligasi korporasi beredar senilai Rp 14 triliun.

 
SeriJumlah (Rp)Jatuh tempo
OBL BKLJT I BANK MANDIRI TAHAP I TAHUN 2016 SERI A1,100,000,000,00030-Sep-21
OBL BKLJT I BANK MANDIRI THP II TAHUN 2017 SERI A1,000,000,000,00015-Jun-22
OBL BKLJT I BANK MANDIRI TAHAP I TAHUN 2016 SERI B1,500,000,000,00030-Sep-23
OBL BKLJT I BANK MANDIRI THP II TAHUN 2017 SERI B3,000,000,000,00015-Jun-24
OBL BKLJT I BANK MANDIRI TAHAP I TAHUN 2016 SERI C2,400,000,000,00030-Sep-26
OBL BKLJT I BANK MANDIRI THP II TAHUN 2017 SERI C1,000,000,000,00015-Jun-27
OBLIGASI BERKELANJUTAN I BANK MANDIRI TAHAP III TAHUN 20183,000,000,000,00021-Sep-23
OBL BKLJT I BANK MANDIRI THP II TAHUN 2017 SERI D1,000,000,000,00015-Jun-20
Total14,000,000,000,000
       



TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/dru) Next Article Market Bites: WIKA Siap Galang Dana dari Obligasi dan Sukuk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular