
Jualan Ponsel Tembus Rp 11 T, Xiaomi Jadi Andalan Erajaya
Wangi Sinintia Mangkuto, CNBC Indonesia
04 April 2019 17:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) menyebutkan penjualan handphone Xiaomi menjadi kunci sukses peningkatan kinerja perseroan pada 2018. Penjualan telepon seluler (ponsel) asal China tersebut meningkat pesat dibandingkan 2017.
Pada 2017 Erajaya mencatatkan penjualan Xiaomi mencapai Rp 2,6 triliun, lalu pada 2018 melesat menjadi Rp 11 triliun.
Chief Executive Officer Erajaya Hasan Aula, saat wawancara dalam program Closing Bell di CNBC Indonesia, mengatakan kerja sama antara Xiaomi dan Erajaya sudah berlangsung 3-4 tahun dan tahun lalu menjadi periode dengan pencapaian yang sangat baik.
Menurut Hasan, pencapaian tersebut disebabkan karena Xiaomi dan Erajaya juga melakukan investasi bersama investasi untuk produk mengembangkan produk Xiaomi.
Terkait dengan jenis ponsel yang akan dijual, Hasan mengatakan, Erajaya akan menyasar semua segmen.
"Kami juga menjual semua segmen tentunya di ritel kami di Erafone atau di toko. Kami juga menjual produk yang high end baru yang perlu dilihat dari brand, yang kami pegang Apple maupun Samsung itu juga produk highend bisa sangat baik terjual di toko kami," tambah Hasan.
Sepanjang 2018, Erajaya mencatat kinerja yang positif. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, ERAA mencatat pertumbuhan penjualan neto 43,4% dari Rp 24,23 triliun menjadi Rp 34,74 triliun.
Penjualan ponsel dan tablet masih menjadi kontributor utama pendapatan perusahaan sebesar Rp 28,85 triliun, disusul penjualan voucher elektronik Rp 1,87 triliun, kartu perdana Rp 1,57 triliun, aksesoris Rp 1,24 triliun dan komputer dan peralatan elektronik lain, voucher fisik, suku cadang dan lainnya.
Beban pokok penjualan tercatat Rp 31,57 triliun, laba usaha Rp 1,53 triliun, sedangkan laba tahun berjalan naik 156,18% dari Rp 347,15 miliar menjadi Rp 889,34 miliar. Ini membuat laba bersih perseroan menjadi sebesar Rp 850,09 miliar atau naik 150,42% dari sebelumnya Rp 336,17 miliar.
Total aset perusahaan juga meningkat 42,93% dari Rp 8,87 triliun menjadi Rp 12,68 triliun. Kenaikan total aset emiten ritel ini dipicu oleh kenaikan persediaan bersih hingga dua kali lipat menjadi Rp 6,79 triliun dari sebelumnya Rp 3,39 triliun.
Simak ulasan terkait kinerja bisnis Erajaya 2018.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/tas) Next Article Laba Erajaya Naik 6%, Jadi Rp 295 Miliar di Q1-2022
Pada 2017 Erajaya mencatatkan penjualan Xiaomi mencapai Rp 2,6 triliun, lalu pada 2018 melesat menjadi Rp 11 triliun.
Chief Executive Officer Erajaya Hasan Aula, saat wawancara dalam program Closing Bell di CNBC Indonesia, mengatakan kerja sama antara Xiaomi dan Erajaya sudah berlangsung 3-4 tahun dan tahun lalu menjadi periode dengan pencapaian yang sangat baik.
Terkait dengan jenis ponsel yang akan dijual, Hasan mengatakan, Erajaya akan menyasar semua segmen.
"Kami juga menjual semua segmen tentunya di ritel kami di Erafone atau di toko. Kami juga menjual produk yang high end baru yang perlu dilihat dari brand, yang kami pegang Apple maupun Samsung itu juga produk highend bisa sangat baik terjual di toko kami," tambah Hasan.
Sepanjang 2018, Erajaya mencatat kinerja yang positif. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, ERAA mencatat pertumbuhan penjualan neto 43,4% dari Rp 24,23 triliun menjadi Rp 34,74 triliun.
Penjualan ponsel dan tablet masih menjadi kontributor utama pendapatan perusahaan sebesar Rp 28,85 triliun, disusul penjualan voucher elektronik Rp 1,87 triliun, kartu perdana Rp 1,57 triliun, aksesoris Rp 1,24 triliun dan komputer dan peralatan elektronik lain, voucher fisik, suku cadang dan lainnya.
Beban pokok penjualan tercatat Rp 31,57 triliun, laba usaha Rp 1,53 triliun, sedangkan laba tahun berjalan naik 156,18% dari Rp 347,15 miliar menjadi Rp 889,34 miliar. Ini membuat laba bersih perseroan menjadi sebesar Rp 850,09 miliar atau naik 150,42% dari sebelumnya Rp 336,17 miliar.
Total aset perusahaan juga meningkat 42,93% dari Rp 8,87 triliun menjadi Rp 12,68 triliun. Kenaikan total aset emiten ritel ini dipicu oleh kenaikan persediaan bersih hingga dua kali lipat menjadi Rp 6,79 triliun dari sebelumnya Rp 3,39 triliun.
Simak ulasan terkait kinerja bisnis Erajaya 2018.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/tas) Next Article Laba Erajaya Naik 6%, Jadi Rp 295 Miliar di Q1-2022
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular