Diborong Asing, Saham BRI Rekor 3 Hari Beruntun!
tahir saleh, CNBC Indonesia
02 April 2019 19:55
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Selasa ini (2/4/2019) dengan finis di zona hijau dan menguat 0,36% di level 6.476,07.
Salah satu emiten pendorong penguatan IHSG, dengan beli bersih (net buy) asing cukup besar yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau Bank BRI dengan net buy Rp 101,31 miliar, nomor dua terbesar setelah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk senilai Rp 113,83 miliar.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan mencatat net buy asing di saham BBRI sudah menembus Rp 6,77 triliun di semua pasar.
Selain asing yang memborong saham BBRI, harga saham bank pelat merah ini juga kembali menyentuh level tertingginya sepanjang sejarah bank ini tercatat di BEI. Rekor ini dibukukan dalam 3 hari beruntun sejak 29 Maret, akhir pekan lalu, seiring dengan ekspektasi positif kinerja bank ini.
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham BBRI naik 0,24% di level Rp 4.150/saham, dengan nilai transaksi Rp 265,45 miliar dan volume perdagangan 64,03 juta saham.
Harga saham tersebut merupakan level harga tertinggi sejak bank dengan aset terbesar di Indonesia ini melantai di BEI pada 31 Oktober 2003.
Awal pekan ini, 1 April, saham BBRI juga rekor di level Rp 4.140/saham, mematahkan rekor harga sebelumnya yang dibukukan pada 29 Maret lalu yakni Rp 4.120/saham.
Dalam setahun terakhir, harga terendah BBRI sempat terjadi pada 22 Mei 2018 ketika sahamnya amblas di level Rp 2.720/saham. Secara tahun berjalan atau year to date, saham BBRI memberikan gain 13,39% dengan kapitalisasi pasar Rp 511,89 triliun.
Tahun lalu, Bank BRI berhasil meraih laba sebesar Rp 32,4 triliun, tumbuh 11,6% dibandingkan pada 2017. Capaian laba 2018 membuat Bank BRI mempertahankan predikat sebagai bank paling menguntungkan di Indonesia.
Simak ulasan rencana BBRI jajaki akuisisi BPD.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/wed) Next Article Laba Naik, Saham BBRI Langsung Diserbu Asing
Salah satu emiten pendorong penguatan IHSG, dengan beli bersih (net buy) asing cukup besar yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau Bank BRI dengan net buy Rp 101,31 miliar, nomor dua terbesar setelah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk senilai Rp 113,83 miliar.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan mencatat net buy asing di saham BBRI sudah menembus Rp 6,77 triliun di semua pasar.
Selain asing yang memborong saham BBRI, harga saham bank pelat merah ini juga kembali menyentuh level tertingginya sepanjang sejarah bank ini tercatat di BEI. Rekor ini dibukukan dalam 3 hari beruntun sejak 29 Maret, akhir pekan lalu, seiring dengan ekspektasi positif kinerja bank ini.
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham BBRI naik 0,24% di level Rp 4.150/saham, dengan nilai transaksi Rp 265,45 miliar dan volume perdagangan 64,03 juta saham.
Awal pekan ini, 1 April, saham BBRI juga rekor di level Rp 4.140/saham, mematahkan rekor harga sebelumnya yang dibukukan pada 29 Maret lalu yakni Rp 4.120/saham.
Dalam setahun terakhir, harga terendah BBRI sempat terjadi pada 22 Mei 2018 ketika sahamnya amblas di level Rp 2.720/saham. Secara tahun berjalan atau year to date, saham BBRI memberikan gain 13,39% dengan kapitalisasi pasar Rp 511,89 triliun.
Tahun lalu, Bank BRI berhasil meraih laba sebesar Rp 32,4 triliun, tumbuh 11,6% dibandingkan pada 2017. Capaian laba 2018 membuat Bank BRI mempertahankan predikat sebagai bank paling menguntungkan di Indonesia.
Simak ulasan rencana BBRI jajaki akuisisi BPD.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/wed) Next Article Laba Naik, Saham BBRI Langsung Diserbu Asing
Most Popular