
Lagi-Lagi, Bentoel Jadi Emiten Rokok Satu-Satunya Yang Merugi
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
01 April 2019 17:54

Jakarta,CNBC Indonesia - Tidak seperti pemain besar industri rokok yang mencatatkan kenaikan laba bersih, PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) malah gagal mengantongi untung dan masih betah merugi. Perusahaan, setidaknya terus merugi sejak 2012.
Pada 2018, RMBA mengantongi kerugian hingga Rp 608,46 miliar, 26,75% lebih tinggi dibanding kerugian pada 2017 yang sebesar Rp 480,06 miliar.
Berikut adalah pencapaian laba bersih emiten rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan 2018, diolah oleh Dwi Ayuningtyas
Sesungguhnya jika dilihat dari perolehan top line, perusahaan membukukan pertumbuhan penjualan 8,21% year-on-year (YoY) menjadi Rp 21,92 triliun dari penjualan periode sebelumnya Rp 20,26 triliun.
Capaian penjualan Bentoel tersebut kemudian tertekan dengan tingginya pembiayaan di pos beban, terutama beban penjualalan, serta beban umum dan administrasi
Awalnya, RMBA berhasil mengantongi laba kotor pada 2018 senilai Rp 2,66 triliun. Namun, laba tersebut tereliminasi karena perusahaan harus membayar beban penjualan, serta beban umum dan administrasi dengan total Rp 2,92 triliun.
Lebih lanjut, di akhir periode 2018, total aset perusahaan naik tipis menjadi Rp 14,88 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 14,08 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 9,58 triliun dan aset tidak lancar Rp 5,3 triliun.
Liabilitas perseroan pada 2018 naik cukup signifikan menjadi Rp 6,51 triliun dari yang sebelumnya Rp 5,16 triliun. Dengan masih didominasi liabilitas jangka pendek senilai Rp 6,03 triliun kemudian liabilitas jangka panjang Rp 485,06 miliar
Sementara nilai ekuitas di periode tersebut tercatat mencapai Rp 8,37 triliun.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(dwa/dwa) Next Article Derita Rugi 7 Tahun, BEI Awasi Ketat Produsen Rokok Bentoel
Pada 2018, RMBA mengantongi kerugian hingga Rp 608,46 miliar, 26,75% lebih tinggi dibanding kerugian pada 2017 yang sebesar Rp 480,06 miliar.
Berikut adalah pencapaian laba bersih emiten rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Nama Perusahaan | Kode Ticker | Laba 2018 | Laba 2017 | Perubahan (YoY) |
PT H M Sampoerna Tbk | HMSP | Rp 13,54 Triliun | Rp 12,67 Triliun | 6.85% |
PT Gudang Garam Tbk | GGRM | Rp 7,97 Triliun | Rp 7,7 Triliun | 3.44% |
PT Wismilak Inti Makmur Tbk | WIMM | Rp 51,09 Miliar | Rp 40,54 Miliar | 26.02% |
PT Bentoel Internasional Investama Tbk | RMBA | (Rp 608,46 Miliar) | (Rp 480,06 Miliar) | 26.75% |
Sesungguhnya jika dilihat dari perolehan top line, perusahaan membukukan pertumbuhan penjualan 8,21% year-on-year (YoY) menjadi Rp 21,92 triliun dari penjualan periode sebelumnya Rp 20,26 triliun.
Capaian penjualan Bentoel tersebut kemudian tertekan dengan tingginya pembiayaan di pos beban, terutama beban penjualalan, serta beban umum dan administrasi
Awalnya, RMBA berhasil mengantongi laba kotor pada 2018 senilai Rp 2,66 triliun. Namun, laba tersebut tereliminasi karena perusahaan harus membayar beban penjualan, serta beban umum dan administrasi dengan total Rp 2,92 triliun.
Lebih lanjut, di akhir periode 2018, total aset perusahaan naik tipis menjadi Rp 14,88 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 14,08 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 9,58 triliun dan aset tidak lancar Rp 5,3 triliun.
Liabilitas perseroan pada 2018 naik cukup signifikan menjadi Rp 6,51 triliun dari yang sebelumnya Rp 5,16 triliun. Dengan masih didominasi liabilitas jangka pendek senilai Rp 6,03 triliun kemudian liabilitas jangka panjang Rp 485,06 miliar
Sementara nilai ekuitas di periode tersebut tercatat mencapai Rp 8,37 triliun.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(dwa/dwa) Next Article Derita Rugi 7 Tahun, BEI Awasi Ketat Produsen Rokok Bentoel
Most Popular