
Perjalanan Rupiah Hari Ini Bak Liverpool yang Kalahkan Spurs
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 April 2019 16:48

Rupiah cs berhasil memanfaatkan dolar AS yang sedang dalam posisi bertahan. Pada pukul 16:28 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) terkoreksi 0,23%.
Wajar saja, sepanjang pekan lalu Dollar Index menguat 0,65%. Dalam sebulan terakhir, indeks ini masih menguat 0,54%. Jadi memang dolar AS sudah agak terlalu mahal dan rentan terserang ambil untung (profit taking).
Selain itu, sentimen negatif yang mendera dolar AS adalah komentar bakal calon pejabat teras The Federal Reserve/The Fed, Stephen Moore. Penasihat ekonomi Gedung Putih ini digadang-gadang akan diajukan oleh Presiden Donald Trump untuk mengisi salah satu posisi di Dewan Gubernur The Fed.
Dalam wawancara dengan New York Times, Moore menegaskan bahwa The Fed bisa memangkas suku bunga acuan 50 basis poin (bps) dalam waktu dekat. Pasalnya, Moore menilai kenaikan Federal Funds Rate pada September dan Desember tahun lalu sebagai sebuah kesalahan.
"Saya sangat marah, dan Bapak Presiden juga marah (dengan kenaikan suku bunga acuan). Kenaikan suku bunga acuan, apalagi pada Desember, tidak bisa dijelaskan. Harga komoditas sudah jatuh," tegas Moore.
Jika Moore benar-benar masuk menjadi anggota Dewan Gubernur The Fed, maka kebijakan bank sentral AS ke depan diperkirakan semakin akomodatif. Penurunan Federal Funds Rate bisa saja menjadi kenyataan.
Baca:
Perhatian! Suku Bunga The Fed Bisa Saja Turun
Penurunan suku bunga acuan akan semakin membuat berinvestasi di aset-aset berbasis dolar AS kurang menarik. Akibatnya, langkah mata uang Negeri Paman Sam semakin berat karena tekanan jual.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Wajar saja, sepanjang pekan lalu Dollar Index menguat 0,65%. Dalam sebulan terakhir, indeks ini masih menguat 0,54%. Jadi memang dolar AS sudah agak terlalu mahal dan rentan terserang ambil untung (profit taking).
Selain itu, sentimen negatif yang mendera dolar AS adalah komentar bakal calon pejabat teras The Federal Reserve/The Fed, Stephen Moore. Penasihat ekonomi Gedung Putih ini digadang-gadang akan diajukan oleh Presiden Donald Trump untuk mengisi salah satu posisi di Dewan Gubernur The Fed.
"Saya sangat marah, dan Bapak Presiden juga marah (dengan kenaikan suku bunga acuan). Kenaikan suku bunga acuan, apalagi pada Desember, tidak bisa dijelaskan. Harga komoditas sudah jatuh," tegas Moore.
Jika Moore benar-benar masuk menjadi anggota Dewan Gubernur The Fed, maka kebijakan bank sentral AS ke depan diperkirakan semakin akomodatif. Penurunan Federal Funds Rate bisa saja menjadi kenyataan.
Baca:
Perhatian! Suku Bunga The Fed Bisa Saja Turun
Penurunan suku bunga acuan akan semakin membuat berinvestasi di aset-aset berbasis dolar AS kurang menarik. Akibatnya, langkah mata uang Negeri Paman Sam semakin berat karena tekanan jual.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Next Page
Data Ekonomi Asia Mendukung Rupiah
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular