Sentimen Positif Bejibun, Rupiah Aman di Zona Hijau

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 April 2019 12:37
Dolar AS Memang Sedang Tertekan
Ilustrasi Dolar AS dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Faktor eksternal sedang kondusif bagi rupiah dkk di Asia. Ada banyak sentimen yang mampu menopang penguatan mata uang Asia. 

Pertama adalah dolar AS yang memang sedang dalam fase kondolidasi. Pada pukul 12:13 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama) melemah 0,12%. 

Dolar AS sepertinya sedang rehat sejenak karena akhir-akhir ini sudah menguat lumayan tajam. Dalam sepekan terakhir, Dollar Index naik 0,61% dan selama sebulan ke belakang penguatannya adalah 0,65%. 



Kedua, mata uang Negeri Adidaya juga tertekan akibat komentar bakal calon pejabat teras The Federal Reserve/The Fed, Stephen Moore. Salah satu penasihat keuangan Gedung Putih ini digadang-gadang akan diajukan oleh Presiden Donald Trump untuk mengisi salah satu posisi di Dewan Gubernur The Fed. 

Dalam wawancara dengan New York Times, Moore menegaskan bahwa The Fed bisa memangkas suku bunga acuan 50 basis poin (bps) dalam waktu dekat. Pasalnya, Moore menilai kenaikan Federal Funds Rate pada September dan Desember tahun lalu sebagai sebuah kesalahan. 

"Saya sangat marah, dan Bapak Presiden juga marah (dengan kenaikan suku bunga acuan). Kenaikan suku bunga acuan, apalagi pada Desember, tidak bisa dijelaskan. Harga komoditas sudah jatuh," tegas Moore. 

Jika Moore benar-benar masuk menjadi anggota Dewan Gubernur The Fed, maka kebijakan bank sentral AS ke depan diperkirakan semakin akomodatif. Penurunan Federal Funds Rate bisa saja menjadi kenyataan. 

Baca: Perhatian! Suku Bunga The Fed Bisa Saja Turun

Penurunan suku bunga acuan akan semakin membuat berinvestasi di aset-aset berbasis dolar AS kurang menarik. Akibatnya, langkah mata uang Negeri Paman Sam semakin berat karena tekanan jual. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular