
Grogi Nantikan Angka Inflasi, IHSG Terjebak di Zona Merah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
01 April 2019 09:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah dibuka menguat 0,26% ke level 6.485,72, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan cepat berbalik arah ke zona merah pada perdagangan pertama di awal April ini, (1/4/2019). Pada pukul 9:28 WIB, IHSG melemah 0,26% ke level 6.452,21.
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan bursa saham utama kawasan Asia yang kompak ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik 2,02%, indeks Shanghai menguat 1,74%, indeks Hang Seng naik 1,43%, indeks Straits Times juga naik 0,71%, dan indeks Kospi naik 1,1%.
Pelaku pasar nampak gelisah menantikan angka inflasi periode Maret 2019 yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada pukul 11:00 WIB.
Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi berada di level 0,12% secara bulanan. Secara tahunan, laju inflasi adalah sebesar 2,5%.
Jika sampai angka inflasi berada di bawah ekspektasi, maka akan timbul anggapan bahwa konsumsi masyarakat Indonesia sedang loyo. Pelaku pasar lantas memasang mode defensif dengan melepas saham-saham konsumer terlebih dahulu.
Hingga berita ini diturunkan, indeks sektor barang konsumsi melemah sebesar 0,02%.
Indeks sektor barang konsumsi bahkan sempat jatuh hingga 0,05%. Memang tidak signifikan, namun mengingat bobot dari sektor barang konsumsi yang besar, koreksi yang tipis saja sudah bisa membuat IHSG melemah.
LANJUT KE HALAMAN BERIKUTNYA>>
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan bursa saham utama kawasan Asia yang kompak ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik 2,02%, indeks Shanghai menguat 1,74%, indeks Hang Seng naik 1,43%, indeks Straits Times juga naik 0,71%, dan indeks Kospi naik 1,1%.
Pelaku pasar nampak gelisah menantikan angka inflasi periode Maret 2019 yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada pukul 11:00 WIB.
Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi berada di level 0,12% secara bulanan. Secara tahunan, laju inflasi adalah sebesar 2,5%.
Jika sampai angka inflasi berada di bawah ekspektasi, maka akan timbul anggapan bahwa konsumsi masyarakat Indonesia sedang loyo. Pelaku pasar lantas memasang mode defensif dengan melepas saham-saham konsumer terlebih dahulu.
Hingga berita ini diturunkan, indeks sektor barang konsumsi melemah sebesar 0,02%.
Indeks sektor barang konsumsi bahkan sempat jatuh hingga 0,05%. Memang tidak signifikan, namun mengingat bobot dari sektor barang konsumsi yang besar, koreksi yang tipis saja sudah bisa membuat IHSG melemah.
LANJUT KE HALAMAN BERIKUTNYA>>
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular