
IHSG Cs Merana Pekan Ini, Adakah Harapan Buat Pekan Depan?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
31 March 2019 15:46

Dari sisi eksternal, pertama adalah dinamika Brexit. Untuk kali ketiga, proposal Brexit yang diusung Perdana Menteri Inggris Theresa May kandas di parlemen. Kali ini voting parlemen memutuskan untuk kembali menolak proposal pemerintah dengan perbandingan suara 344-286.
Nasib Brexit menjadi semakin tidak jelas. Tanpa kesepakatan di parlemen, Uni Eropa hanya memberi waktu sampai 12 April kepada Inggris untuk bersiap-siap pergi.
Beberapa opsi yang tersedia adalah tetap mencoba bernegosiasi dengan Uni Eropa untuk setidaknya minta extra time lagi, keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apa-apa (No-Deal Brexit), atau referendum Brexit jilid II. Pasalnya, Inggris sendiri seperti tidak tahu ada yang mereka inginkan.
"Kami akan melihat apa yang bisa kami lakukan, dan kita harus melakukan sesuatu yang berbeda. Parlemen akan bekerja kembali pada Senin, dan kami akan melihat seluruh opsi yang tersedia," kata Brandon Lewis, Pimpinan Partai Kosenservatif di Parlemen, mengutip Reuters.
Pelaku pasar rasanya masih perlu memasang mata dan telinga untuk mengetahui perkembangan Brexit. Sebab sentimen ini bisa menjadi penentu pergerakan pasar keuangan global, apalagi kalau sampai terjadi No-Deal Brexit.
Sentimen kedua adalah rencana kedatangan Wakil Perdana Menteri China Liu He ke Washington. Setelah akhir pekan ini Menteri Keuangan AS dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer bertandang ke Beijing, pekan ini giliran Liu melakukan kunjungan balasan.
Bukan sekadar kunjungan balasan, kedua negara terus mematangkan rencana kesepakatan damai dagang. Dalam pembicaraan di Beijing, Mnuchin-Lighthizer dan Liu disebut-sebut sudah melangkah cukup jauh.
"Pembicaraan dagang berlangsung dengan sangat baik. Sangat komprehensif, sangat detil dalam merumuskan seluruh masalah kami dengan China dalam beberapa tahun ini. Ini akan menjadi kesepakatan yang bagus," kata Presiden AS Donald Trump di resor Mar-a-Lago (Florida), mengutip Reuters.
Semoga pembicaraan di Washington pekan ini kembali menelurkan hasil positif yang membawa AS-China kian dekat menuju damai dagang. Apabila ada berita gembira dari Washington, maka bersiaplah untuk menerima derasnya arus modal ke pasar keuangan Asia, termasuk Indonesia.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Nasib Brexit menjadi semakin tidak jelas. Tanpa kesepakatan di parlemen, Uni Eropa hanya memberi waktu sampai 12 April kepada Inggris untuk bersiap-siap pergi.
Beberapa opsi yang tersedia adalah tetap mencoba bernegosiasi dengan Uni Eropa untuk setidaknya minta extra time lagi, keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apa-apa (No-Deal Brexit), atau referendum Brexit jilid II. Pasalnya, Inggris sendiri seperti tidak tahu ada yang mereka inginkan.
Pelaku pasar rasanya masih perlu memasang mata dan telinga untuk mengetahui perkembangan Brexit. Sebab sentimen ini bisa menjadi penentu pergerakan pasar keuangan global, apalagi kalau sampai terjadi No-Deal Brexit.
Sentimen kedua adalah rencana kedatangan Wakil Perdana Menteri China Liu He ke Washington. Setelah akhir pekan ini Menteri Keuangan AS dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer bertandang ke Beijing, pekan ini giliran Liu melakukan kunjungan balasan.
Bukan sekadar kunjungan balasan, kedua negara terus mematangkan rencana kesepakatan damai dagang. Dalam pembicaraan di Beijing, Mnuchin-Lighthizer dan Liu disebut-sebut sudah melangkah cukup jauh.
"Pembicaraan dagang berlangsung dengan sangat baik. Sangat komprehensif, sangat detil dalam merumuskan seluruh masalah kami dengan China dalam beberapa tahun ini. Ini akan menjadi kesepakatan yang bagus," kata Presiden AS Donald Trump di resor Mar-a-Lago (Florida), mengutip Reuters.
Semoga pembicaraan di Washington pekan ini kembali menelurkan hasil positif yang membawa AS-China kian dekat menuju damai dagang. Apabila ada berita gembira dari Washington, maka bersiaplah untuk menerima derasnya arus modal ke pasar keuangan Asia, termasuk Indonesia.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Next Page
Cermati Rilis Data Berikut Ini
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular