Happy Weekend, Damai Dagang AS-China Selamatkan Rupiah

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 March 2019 16:53
<i>Happy Weekend</i>, Damai Dagang AS-China Selamatkan Rupiah
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini ditutup menguat di perdagangan pasar spot. Namun penguatan rupiah sangat tipis, hampir datar. 

Pada Jumat (29/3/2019), US$ 1 dihargai Rp 14.235 kala penutupan pasar spot. Rupiah menguat tipis 0,01% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya, hampir flat. 

Saat pembukaan pasar spot, kondisi rupiah identik seperti ini yaitu menguat 0,01%. Kemudian rupiah sempat terpeleset ke zona merah meski tidak lama. 

Selepas mentas dari area depresiasi, rupiah bertahan seharian di jalur hijau. Namun penguatan rupiah sangat terbatas dan akhirnya finis dengan apresiasi 0,01% seperti kala pembukaan pasar. 


Berikut pergerakan kurs dolar AS terhadap rupiah sepanjang hari ini: 

 

Yah, meski cuma menguat tipis tetapi rupiah berhak masuk golongan mayoritas mata uang Asia yang berhasil menguat terhadap dolar AS. Tinggal yen Jepang, won Korea Selatan, dan ringgit Malaysia yang masih tersangkut di jalur merah. 


Baht Thailand menjadi mata uang terbaik di Asia. Mata uang Negeri Gajah Putih mendapat kesempatan technical rebound karena sempat tertekan lumayan dalam akibat kisruh pemilu. 

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 16:13 WIB: 

 



(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Mata uang Asia mampu menguat akibat sentimen positif damai dagang AS-China. Sejak kemarin, delegasi AS yang dipimpin Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang Robert Lighthizer datang ke Beijing untuk mengadakan dialog dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He. 

Sejak kedatangan delegasi Washington, pemerintah China terus memberi 'angin'. Beijing kembali menegaskan komitmennya untuk membuka pasar, menindak tegas pelanggaran hak atas kekayaan intelektual, dan melarang pemaksaan transfer teknologi. 

"Kami mempercepat pembukaan penuh akses pasar kepada investor asing di sektor perbankan, sekuritas, dan asuransi. Pemerintah juga akan membuat kebijakan yang mendorong perdagangan obligasi China oleh investor asing.

Pemerintah juga akan merevisi Daftar Negatif Investasi dan akan diterapkan pada akhir Juni. Kami harus mengurangi defisit kepercayaan yang bisa melukai hubungan AS-China," papar Perdana Menteri China Li Keqiang dalam acara Boao Forum, dikutip dari Reuters. 

Gayung bersambut, Washington merespons positif komitmen tersebut. Lawrence 'Larry' Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, menyatakan bahwa kesepakatan dagang AS-China pasti akan tercapai cepat atau lambat. 

"Ini bukan soal waktu. Kami pasti akan ke sana (mencapai kesepakatan dagang), dan ini akan menjadi momen yang bersejarah," tegas Kudlow, mengutip Reuters. 

Melalui cuitan di Twitter, Mnuchin mengungkapkan bahwa pembicaraan dengan Liu sudah selesai. Kini giliran Washington yang akan menjamu Liu pekan depan. 

"Kami sudah menyelesaikan pembicaraan yang konstruktif di Beijing. Saya menantikan dan bersiap menyambut Wakil PM Liu He untuk melanjutkan diskusi penting di Washington pekan depan," cuit Mnuchin. 


Aura damai dagang AS-China yang semakin terasa membuat pelaku pasar di Asia semringah. Tidak ada istilah bermain aman, aset-aset berisiko pun dimasuki.

Arus modal ini membuat tidak hanya pasar tetapi bursa saham Asia juga dihiasi warna hijau. Indeks Nikkei 225 ditutup naik 0,82%, Hang Seng menguat 0,96%, Shanghai Composite meroket 3,2%, Kospi bertambah 0,59%, dan Straits Times terangkat 0,29%.

Hanya saja, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) malah melemah 0,19% karena ambil untung. Kemarin, IHSG menguat di tengah bursa saham Asia yang melemah sehingga saat ini yang terjadi adalah sebaliknya. 


Selain damai dagang, sepertinya ada peran Bank Indonesia (BI) di balik penguatan rupiah hari ini. Mengutip Reuters, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengatakan bahwa bank sentral akan membeli obligasi negara dalam jumlah tertentu untuk stabilisasi rupiah.  


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular