
Duh! Bursa Saham Regional Menghijau, IHSG Malah Melemah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
29 March 2019 09:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Dibuka cenderung flat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kini ditransaksikan di zona merah. Pada pukul 9:30 WIB, IHSG melemah 0,36% ke level 6.457,61.
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang sedang ditransaksikan menguat: indeks Nikkei naik 0,74%, indeks Shanghai naik 0,24%, dan indeks Straits Times naik 0,24%.
Damai dagang AS-China yang kian terasa membuat pelaku pasar saham Asia enggan bermain defensif. Sejak kemarin (28/3/2019), AS dan China menggelar negosiasi dagang di Beijing, mempertemukan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He. Negosiasi tersebut akan berlanjut hingga hari ini.
Dalam negosiasi dagang teranyar dengan AS tersebut, pejabat pemerintahan AS mengatakan bahwa China menawarkan proposal yang lebih berani dibandingkan yang mereka tawarkan sebelumnya, termasuk proposal guna mengatasi masalah pemaksaan transfer teknologi, seperti dikutip dari Reuters.
"Mereka (China) berbicara mengenai pemaksaan transfer teknologi dalam koridor yang sebelumnya tak pernah ingin mereka bicarakan - baik dalam cakupan maupun detilnya," papar pejabat tersebut kepada Reuters.
Seperti yang diketahui, pemaksaan transfer teknologi memang merupakan salah satu penyebab meletusnya perang dagang kedua negara. Pemerintahan Presiden AS Donald Trump menganggap bahwa praktek pemaksaan transfer teknologi yang dialami oleh perusahaan-perusahaan AS yang berinvestasi di China telah sangat merugikan mereka dan perekonomian AS secara keseluruhan.
Jika China sudah serius menyelesaikan masalah pemaksaan transfer teknologi, ada kemungkinan kesepakatan dagang bisa segera diteken.
Dari sisi AS, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump siap untuk terus bernegosiasi dengan China selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan guna mencapai kesepakatan dagang yang diinginkan pihaknya.
Pernyataan Kudlow tersebut mengindikasikan bahwa AS mengapresiasi etikat baik yang ditunjukkan oleh China sehingga pihaknya siap untuk terus bernegosiasi.
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang sedang ditransaksikan menguat: indeks Nikkei naik 0,74%, indeks Shanghai naik 0,24%, dan indeks Straits Times naik 0,24%.
Damai dagang AS-China yang kian terasa membuat pelaku pasar saham Asia enggan bermain defensif. Sejak kemarin (28/3/2019), AS dan China menggelar negosiasi dagang di Beijing, mempertemukan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He. Negosiasi tersebut akan berlanjut hingga hari ini.
"Mereka (China) berbicara mengenai pemaksaan transfer teknologi dalam koridor yang sebelumnya tak pernah ingin mereka bicarakan - baik dalam cakupan maupun detilnya," papar pejabat tersebut kepada Reuters.
Seperti yang diketahui, pemaksaan transfer teknologi memang merupakan salah satu penyebab meletusnya perang dagang kedua negara. Pemerintahan Presiden AS Donald Trump menganggap bahwa praktek pemaksaan transfer teknologi yang dialami oleh perusahaan-perusahaan AS yang berinvestasi di China telah sangat merugikan mereka dan perekonomian AS secara keseluruhan.
Jika China sudah serius menyelesaikan masalah pemaksaan transfer teknologi, ada kemungkinan kesepakatan dagang bisa segera diteken.
Dari sisi AS, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump siap untuk terus bernegosiasi dengan China selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan guna mencapai kesepakatan dagang yang diinginkan pihaknya.
Pernyataan Kudlow tersebut mengindikasikan bahwa AS mengapresiasi etikat baik yang ditunjukkan oleh China sehingga pihaknya siap untuk terus bernegosiasi.
Next Page
Pelemahan Rupiah Jadi Momok
Pages
Most Popular