
Baht Melemah Gara-gara Kisruh Pemilu, Rupiah Juga Begitu?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 March 2019 12:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini terus melemah di perdagangan pasar spot. Dolar AS sudah menembus level Rp 14.200 dan rupiah menjadi salah satu mata uang terlemah di Asia.
Pada Rabu (27/3/2019) pukul 12:00 WIB, US4 1 dihargai Rp 14.210. Rupiah melemah 0,32% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya dan menyentuh posisi terlemah sejak 19 Maret.
Kala pembukaan pasar, rupiah sudah melemah tetapi tipis saja di 0,04%. Selepas itu, depresiasi rupiah semakin dalam dan dolar AS berhasil menembus kisaran Rp 14.200.
Padahal rupiah berhasil menguat pada perdagangan kemarin setelah 2 hari beruntun terdepresiasi. Bahkan rupiah jadi mata uang terbaik di Asia.
Namun hari ini nasib rupiah berbalik. Rupiah kini menjadi salah satu mata uang terlemah di Benua Kuning. Dengan depresiasi 0,32%, rupiah menempati peringkat kedua terbawah di klasemen mata uang utama Asia. Rupiah hanya lebih baik dibandingkan baht Thailand.
Pasar keuangan Negeri Gajah Putih memang sedang tertekan akibat perkembangan politik. Hasil pemilu di Thailand diwarnai kontroversi karena lembaga penyelenggara pemilu menunda hasil pemungutan suara.
Partai Pheu Thai di kubu oposisi telah membentuk koalisi dan mengklaim mendapat suara mayoritas di parlemen dengan 255 kursi. Koalisi ini menyatakan diri berhak membentuk pemerintahan baru.
Namun koalisi oposisi masih belum bisa memilih Perdana Menteri karena harus mendapatkan suara mayoritas di parlemen dan Senat. Masalahnya, anggota Senat sepenuhnya dipilih oleh junta militer seperti yang tertuang dalam aturan yang dibuat saat kudeta 2014.
Ketidakpastian politik di Thailand membuat mata uang baht mengalami tekanan. Aksi jual membuat baht menjadi mata uang terlemah di Asia.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 12:16 WIB:
Tidak hanya di Thailand, faktor domestik juga sedikit banyak mempengaruhi kinerja rupiah. Namun bedanya, di Indonesia tidak terkait dengan pemilu. Atau setidaknya belum...
Jelang akhir kuartal I, kebutuhan valas korporasi memang biasanya meningkat untuk pembayaran dividen, pembayaran pokok/bunga utang, dan sebagainya. Rupiah pun dilepas untuk mendapatkan valas sehingga nilainya melemah.
Sementara dari sisi eksternal, dolar AS memang sedang perkasa. Tidak hanya di Asia, tetapi juga secara global.
Pada pukul 12:18 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) masih menguat 0,16%. Dalam sepekan terakhir, indeks ini melesat 1,18%.
Penguatan dolar AS sejalan dengan kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Negeri Paman Sam. Pada pukul 12:20 WIB, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik 0,7 basis poin (bps) ke 2,4194%.
Yield di pasar sekunder akan menjadi acuan dalam penentuan kupon di lelang pasar perdana. Jadwal lelang obligasi pemerintah AS yang terdekat adalah 27 dan 28 Maret waktu setempat.
Jika yield di pasar sekunder naik, maka investor boleh berharap ada kupon yang menarik dalam lelang tersebut. Bersiap-siap mengikuti lelang obligasi, investor pun kembali memburu dolar AS. Peningkatan permintaan membuat nilai mata uang ini menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia
Pada Rabu (27/3/2019) pukul 12:00 WIB, US4 1 dihargai Rp 14.210. Rupiah melemah 0,32% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya dan menyentuh posisi terlemah sejak 19 Maret.
Padahal rupiah berhasil menguat pada perdagangan kemarin setelah 2 hari beruntun terdepresiasi. Bahkan rupiah jadi mata uang terbaik di Asia.
Namun hari ini nasib rupiah berbalik. Rupiah kini menjadi salah satu mata uang terlemah di Benua Kuning. Dengan depresiasi 0,32%, rupiah menempati peringkat kedua terbawah di klasemen mata uang utama Asia. Rupiah hanya lebih baik dibandingkan baht Thailand.
Pasar keuangan Negeri Gajah Putih memang sedang tertekan akibat perkembangan politik. Hasil pemilu di Thailand diwarnai kontroversi karena lembaga penyelenggara pemilu menunda hasil pemungutan suara.
Partai Pheu Thai di kubu oposisi telah membentuk koalisi dan mengklaim mendapat suara mayoritas di parlemen dengan 255 kursi. Koalisi ini menyatakan diri berhak membentuk pemerintahan baru.
Namun koalisi oposisi masih belum bisa memilih Perdana Menteri karena harus mendapatkan suara mayoritas di parlemen dan Senat. Masalahnya, anggota Senat sepenuhnya dipilih oleh junta militer seperti yang tertuang dalam aturan yang dibuat saat kudeta 2014.
Ketidakpastian politik di Thailand membuat mata uang baht mengalami tekanan. Aksi jual membuat baht menjadi mata uang terlemah di Asia.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 12:16 WIB:
Tidak hanya di Thailand, faktor domestik juga sedikit banyak mempengaruhi kinerja rupiah. Namun bedanya, di Indonesia tidak terkait dengan pemilu. Atau setidaknya belum...
Jelang akhir kuartal I, kebutuhan valas korporasi memang biasanya meningkat untuk pembayaran dividen, pembayaran pokok/bunga utang, dan sebagainya. Rupiah pun dilepas untuk mendapatkan valas sehingga nilainya melemah.
Sementara dari sisi eksternal, dolar AS memang sedang perkasa. Tidak hanya di Asia, tetapi juga secara global.
Pada pukul 12:18 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) masih menguat 0,16%. Dalam sepekan terakhir, indeks ini melesat 1,18%.
Penguatan dolar AS sejalan dengan kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Negeri Paman Sam. Pada pukul 12:20 WIB, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik 0,7 basis poin (bps) ke 2,4194%.
Yield di pasar sekunder akan menjadi acuan dalam penentuan kupon di lelang pasar perdana. Jadwal lelang obligasi pemerintah AS yang terdekat adalah 27 dan 28 Maret waktu setempat.
Jika yield di pasar sekunder naik, maka investor boleh berharap ada kupon yang menarik dalam lelang tersebut. Bersiap-siap mengikuti lelang obligasi, investor pun kembali memburu dolar AS. Peningkatan permintaan membuat nilai mata uang ini menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular