
Merugi di 2017, pada 2018 Gajah Tunggal Bukukan Laba 186 M
Monica Wareza, CNBC Indonesia
29 March 2019 14:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen karet PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) akhirnya tahun 2018 lalu mencatatkan keuntungan setelah setahun sebelumnya masih rugi. Tercatat laba bersih perusahaan berjumlah senilai Rp 186,36 miliar, dari rugi sebelumnya yang senilai Rp 141,28 miliar.
Padahal pendapatan perusahaan di periode tersebut bisa dibilang biasa saja. Pertumbuhannya sebesar 8,50% menjadi Rp 15,34 triliun dari pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 14,14 triliun.
Perusahaan mendapatkan keuntungan dari pemulihan atas penarikan produk yang sebelumnya rugi menjadi surplus Rp 81,78 miliar, lalu pengukuran kembali atas program imbalan pasti yang surplus Rp 156,41 miliar dan penghasilan komprehensif lain atas entitas asosiasi senilai Rp 2,11 miliar.
Meski demikian di akhir tahun lalu perusahaan masih menanggung rugi per saham dasar senilai Rp 21,40 dari sebelumnya laba per saham senilai Rp 12,92.
Di periode tersebut, nilai aset perusahaan mengalami kenaikan menjadi Rp 19,71 triliun, naik dari Rp 11,02 triliun. Aset lancar senilai Rp 8,67 triliun dan aset tak lancar nilainya mencapai Rp 11,03 triliun.
Total liabilitas perusahaan secara YoY naik menjadi Rp 13,83 triliun,tumbuh dari Rp 12,50 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Liabilitas jangka pendek tercatat senilai Rp 5,79 triliun dan jangka panjang senilai Rp 8,03 triliun.
Ekuitas tahun lalu ditutup di angka Rp 5,87 triliun, naik dari Rp 5,68 triliun secara YoY.
(hps/hps) Next Article Duh! Omzet Turun & Rugi Kurs, Gajah Tunggal Tekor Rp 105 M
Padahal pendapatan perusahaan di periode tersebut bisa dibilang biasa saja. Pertumbuhannya sebesar 8,50% menjadi Rp 15,34 triliun dari pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 14,14 triliun.
Perusahaan mendapatkan keuntungan dari pemulihan atas penarikan produk yang sebelumnya rugi menjadi surplus Rp 81,78 miliar, lalu pengukuran kembali atas program imbalan pasti yang surplus Rp 156,41 miliar dan penghasilan komprehensif lain atas entitas asosiasi senilai Rp 2,11 miliar.
Meski demikian di akhir tahun lalu perusahaan masih menanggung rugi per saham dasar senilai Rp 21,40 dari sebelumnya laba per saham senilai Rp 12,92.
Total liabilitas perusahaan secara YoY naik menjadi Rp 13,83 triliun,tumbuh dari Rp 12,50 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Liabilitas jangka pendek tercatat senilai Rp 5,79 triliun dan jangka panjang senilai Rp 8,03 triliun.
Ekuitas tahun lalu ditutup di angka Rp 5,87 triliun, naik dari Rp 5,68 triliun secara YoY.
(hps/hps) Next Article Duh! Omzet Turun & Rugi Kurs, Gajah Tunggal Tekor Rp 105 M
Most Popular