Gajah Tunggal Ganti Presdir dan Perluas Penjualan ke Afrika

Tito Bosnis, CNBC Indonesia
29 June 2018 17:38
Perseroan memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham.
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) memutuskan untuk merombang jajaran direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Jumat (29/6/2018) hari ini.

Pemegang saham memutuskan mengganti Presiden Direktur dari sebelumnya Budhi Santoso Tanasaleh menjadi Sugeng Raharjo. Sementara itu, Budhi saat ini mendapatkan posisi sebagai Wakil Presiden Direktur perseroan menggantikan Tan Enk Ke.

Selain itu, perseroan memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham. Pada tahun lalu, perseroan memberikan dividen tunai sebesar Rp 17,4 miliar.

"Para pemegang saham sudah setuju ya, sehingga tahun ini kami tidak memberikan dividen tunai. Hanya kami memutuskan sekitar Rp 5 miliar dari laba bersih 2017 sebagai dana cadangan," ujar Catharina Widjaja Direktur Perseroan di Hotel Santika Hayam Wuruk, Jumat (29/6/2018).

Sementara itu, untuk meningkatkan kinerja bisnis, perseroan berencana untuk melebarkan sayap penjualan ban hingga ke negara market baru yaitu Afrika. Perseroan akan memanfaatkan distributor yang berada di Timur Tengah untuk mengambil pasar di negara-negara di Afrika.

"Kami sudah melakukan pembicaraan dengan Kementerian Perdagagan untuk mengembangkan pasar disana. Maka tim kami sedang merekap pasar di Afrika yaitu di Tunisia dan Maroko," tambah Catharina.

Pada tahun ini, perseroan menargetkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 40 juta atau naik sedikit dibandingkan dengan capex pada 2017 sebesar US$ 35 juta.

Nantinya belanja modal tersebut akan digunakan perseroan untuk melakukan maintanace di bisnis perseroan.

"Dana semua dari internal ya dari cash flow. Tapi dana capex tersebut akan kami gunakan sesuai kebutuhan. Seperti tahun lalu, kami anggarkan capex US$ 50 juta tapi yang dipakai US$ 35 juta," ungkap Catharina.
Sebelumnya, emiten produsen ban terbesar nasional, mencatatkan penurunan laba bersih yang drastis untuk tahun buku 2017 mencapai 92,81% menjadi Rp 45,02 miliar. Jumlah ini turun dari laba bersih perusahaan di akhir 2016 yang mencapai Rp 626,56 miliar.

Namun, penjualan di akhir tahun lalu mengalami peningkatan yang mencapai 3,74% menjadi Rp 14,14 triliun. Tumbuh dari pendapatan perusahaan di akhir periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 13,63 triliun.

(dob) Next Article Equity Finance Terbitkan MTN Rp 32 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular