
Analisis Teknikal
Melemah 0,57%, IHSG Tertekan Saham Industri Poultry & Pulp
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
29 March 2019 12:07

Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sementara melemah 0,57% ke level 6.443 hingga penutupan sesi I, Jumat (29/3/2019). IHSG melemah di tengah bursa Asia yang cenderung menguat.
Indeks Nikkei 225 Jepang sementara menguat 0,72%, Kospi Korea Selatan naik 0,36%, Hang Seng Hong Kong terangkat 0,73%, dan Shanghai China melonjak 2,35%.
Rupanya dinamika sektoral menjadi penghambat laju IHSG. Sektor industri dasar menjadi salah satu momok dengan sumbangan pelemahan 21,9 poin atau melemah 3,47%. Tiga saham pakan ternak (poultry) anjlok seiring harga jual ayam potong hidup (live birds) yang terus turun di pasaran.
Saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk/JPFA (-7,44%), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk/CPIN (11,19%), dan PT Malindo Feedmill Tbk/MAIN (-9,35%). Tidak hanya emiten pakan ternak, ternyata emiten bubur kertas (pulp) juga merana.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor bubur kertas periode Januari - Februari 2019 turun 16,20%, dari US$ 415 juta menjadi US$ 348 juta. Saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk/INKP banyak dilepas dan turun 5,41%, sedangkan Saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia/TKIM juga melemah 5,58%.
IHSG mencatatkan nilai transaksi hingga Rp 3,84 triliun. Investor asing tercatat lebih banyak melakukan pembelian saham (net buy) senilai Rp 36 miliar di pasar reguler.
Secara teknikal, IHSG pada sesi II masih berpotensi berkutat di zona merah. Terbentuknya pola black candle disertai grafik intraday yang bergerak lebih rendah (lower low) memperkuat sinyal tersebut.
Secara pergerakan, IHSG kembali dalam tekanan jangka pendek, hal ini tercermin dari posisinya yang bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam lima hari (moving average/MA5).
Ruang pelemahan IHSG berpotensi tertahan pada level 6.425, level tersebut level penahan pelemahan atau support level nya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/prm) Next Article Diuji Resesi AS, Sinyal IHSG Berbalik Arah Belum Kelihatan
Indeks Nikkei 225 Jepang sementara menguat 0,72%, Kospi Korea Selatan naik 0,36%, Hang Seng Hong Kong terangkat 0,73%, dan Shanghai China melonjak 2,35%.
Rupanya dinamika sektoral menjadi penghambat laju IHSG. Sektor industri dasar menjadi salah satu momok dengan sumbangan pelemahan 21,9 poin atau melemah 3,47%. Tiga saham pakan ternak (poultry) anjlok seiring harga jual ayam potong hidup (live birds) yang terus turun di pasaran.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor bubur kertas periode Januari - Februari 2019 turun 16,20%, dari US$ 415 juta menjadi US$ 348 juta. Saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk/INKP banyak dilepas dan turun 5,41%, sedangkan Saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia/TKIM juga melemah 5,58%.
IHSG mencatatkan nilai transaksi hingga Rp 3,84 triliun. Investor asing tercatat lebih banyak melakukan pembelian saham (net buy) senilai Rp 36 miliar di pasar reguler.
Secara teknikal, IHSG pada sesi II masih berpotensi berkutat di zona merah. Terbentuknya pola black candle disertai grafik intraday yang bergerak lebih rendah (lower low) memperkuat sinyal tersebut.
![]() |
Ruang pelemahan IHSG berpotensi tertahan pada level 6.425, level tersebut level penahan pelemahan atau support level nya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/prm) Next Article Diuji Resesi AS, Sinyal IHSG Berbalik Arah Belum Kelihatan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular