Usai Caplok Phapros, Kimia Farma Siap Rights Issue Rp 3 T

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
27 March 2019 15:41
KAEF siap menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue senilai Rp 2-3 triliun.
Foto: Laba Bersih 2018 Kimia Farma Melonjak 27,27% (CNBC Indonesia TV)
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produk farmasi PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) siap menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue senilai Rp 2-3 triliun guna memperbesar pendanaan guna ekspansi bisnis.

Direktur Utama Kimia Farma Honesti Basyir menargetkan rights issue tersebut dapat diterbitkan tahun ini. Pembahasan mengenai rencana strategis tersebut masih dikaji lebih lanjut dengan pemerintah selaku pemegang saham dwiwarna (golden share) perseroan.

"Saat ini, sedang dalam proses kajiannya dengan pemegang saham dwiwarna," kata Basyir, usai acara penandatanganan jual beli saham PT Phapros Tbk (PEHA) antara perseroan dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), di Jakarta, Rabu (27/3/2019).

Sebagai informasi, saham dwiwarna adalah satu lembar saham Seri A Kimia Farma. Namun dwiwarna memiliki keistimewaan karena melalui saham itu pemerintah memiliki hak veto yang besar terhadap pengendalian dan rencana bisnis perusahaan.

Basyir mengatakan dengan aksi penerbitan saham baru atau rights issue, akan dapat meningkatkan porsi kepemilikan saham publik yang saat ini komposisinya baru mencapai 9,97% atau sebesar 554 juta saham. Sebesar 90% saham SERI B biasa Kimia Farma atau setara 5 juta saham dimiliki pemerintah Indonesia.

"Menurut kami floating share [saham publik beredar] di market sekarang itu masih perlu kami tingkatkan lagi menjadi 20%-30%, kalau sudah mendapat persetujuan [pemegang saham] akan kami sampaikan, mudah mudahan bisa dibuka di 2019," ujarnya.


Penerbitan MTN
Selain itu, Kimia Farma juga mengkaji penerbitan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN). Hanya saja, Kimia Farma belum merinci berapa nilai MTN yang akan diterbitkan perusahaan.

Dana hasil penerbitan MTN akan dipakai untuk memenuhi anggaran belanja modal sebesar Rp 4,2 triliun. Sumber dana belanja modal tersebut berasal dari pinjaman perbankan dan kas internal perusahaan.

Belanja modal (capex) dipakai untuk mengakuisisi 56,77% saham milik RNI di Phapros (sebesar 476,90 juta saham) atau senilai Rp 1,361 triliun.

Dana capex juga akan digunakan untuk menambah 200 gerai apotek, pengembangan klinik dan laboratorium, serta perbaikan gudang.

"Sebesar 2/3 dari total belanja modal tahun ini untuk ekspansi anorganik, rencana akuisisi tidak akan terlepas dari industri healthcare," kata dia.

Selain itu, perusahaan juga berencana mengakuisisi beberapa rumah sakit, sebagai bagian dari ekspansi anorganik. KAEF akan membidik perusahaan rumah sakit milik BUMN atau swasta yang menyelenggarakan program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Simak bocoran strategi Kimia Farma di tahun ini.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Kimia Farma Balik Rugi Ratusan Miliar Jadi Laba Rp19,5 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular