
Usai Melompat, Saham BTEK Akhirnya Amblas hingga 23%
tahir saleh, CNBC Indonesia
27 March 2019 15:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah melompat pada perdagangan kemarin, harga saham PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) akhirnya anjlok juga pada perdagangan jelang penutupan sesi I, Rabu (27/3/2019).
Saham perusahaan bio teknologi ini bergerak di luar kebiasaan, padahal sepi sentimen. Kemarin harga saham BTEK sempat melompat 33%.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada perdagangan sore ini pukul 14.52 WIB, saham BTEK anjlok 23,30% di level Rp 135/saham dengan nilai transaksi Rp 18,41 miliar dan volume perdagangan 103,45 juta saham.
BTEK awalnya bergerak dalam bidang bio teknologi pertanian. Saat ini perseroan lebih fokus pada kegiatan pembibitan baik untuk tanaman kehutanan, tanaman pangan, tanaman obat-obatan, tanaman hias tropis, pembalakan kayu (HPH), maupun perdagangan kayu bulat (log).
Laporan keuangan September 2018 menunjukkan, penjualan perseroan naik menjadi Rp 642 miliar dari September 2017 sebesar Rp 445,73 miliar. Laba bersih juga melesat menjadi Rp 95 miliar dari sebelumnya rugi Rp 595 juta.
Pada 2015, perusahaan mengambilalih atau mengakuisisi sejumlah perusahaan yang miliki izin pengusahaan hutan, izin industri kayu lapis dan izin hutan tanaman industri (Forestry Estate).
Pada 2016, perseroan mencaplok saham Golden Harvest Cocoa Pte. Ltd, perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan biji kakao menjadi bahan baku untuk industri consumer goods. Nilai aset BTEK hingga September 2018 mencapai Rp 5,39 triliun. Sementara nilai kapitalisasi pasar saat ini tercatat senilai Rp 6,34 triliun.
(tas/hps) Next Article Saham HOTL & BTEK Melesat, Mampukah Berlanjut?
Saham perusahaan bio teknologi ini bergerak di luar kebiasaan, padahal sepi sentimen. Kemarin harga saham BTEK sempat melompat 33%.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada perdagangan sore ini pukul 14.52 WIB, saham BTEK anjlok 23,30% di level Rp 135/saham dengan nilai transaksi Rp 18,41 miliar dan volume perdagangan 103,45 juta saham.
BTEK awalnya bergerak dalam bidang bio teknologi pertanian. Saat ini perseroan lebih fokus pada kegiatan pembibitan baik untuk tanaman kehutanan, tanaman pangan, tanaman obat-obatan, tanaman hias tropis, pembalakan kayu (HPH), maupun perdagangan kayu bulat (log).
Laporan keuangan September 2018 menunjukkan, penjualan perseroan naik menjadi Rp 642 miliar dari September 2017 sebesar Rp 445,73 miliar. Laba bersih juga melesat menjadi Rp 95 miliar dari sebelumnya rugi Rp 595 juta.
Pada 2015, perusahaan mengambilalih atau mengakuisisi sejumlah perusahaan yang miliki izin pengusahaan hutan, izin industri kayu lapis dan izin hutan tanaman industri (Forestry Estate).
Pada 2016, perseroan mencaplok saham Golden Harvest Cocoa Pte. Ltd, perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan biji kakao menjadi bahan baku untuk industri consumer goods. Nilai aset BTEK hingga September 2018 mencapai Rp 5,39 triliun. Sementara nilai kapitalisasi pasar saat ini tercatat senilai Rp 6,34 triliun.
(tas/hps) Next Article Saham HOTL & BTEK Melesat, Mampukah Berlanjut?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular