
'Memperingati' 1 Dekade Resesi AS, Apa yang Terjadi Saat Itu?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 March 2019 13:43

Otoritas di Negeri Adidaya tidak tinggal diam. The Federal Reserve/The Fed kala itu menerapkan kebijakan moneter longgar dengan memangkas suku bunga acuan hingga mendekati 0%. Bank Sentral juga menerapkan program quantitative easing atau membeli surat-surat berharga untuk menggelontorkan likuiditas ke pasar.
Akibat pemangkasan suku bunga dan gelontoran likuiditas, terciptalah apa yang disebut dengan uang mudah (easy money). Arus modal mengalir deras ke pasar, sampai membuat yield obligasi pemerintah AS turun drastis karena kebanjiran permintaan. Sepanjang 2018, yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun anjlok 181,57 basis poin (bps).
Kebijakan The Fed saat resesi 10 tahun lalu masih berdampak sampai sekarang. Misalnya, gara-gara quantitative easing neraca The Fed membengkak sampai lebih dari US$ 4 triliun.
Sejak akhir 2017, The Fed memutuskan untuk 'merampingkan' neraca itu dengan menjual surat berharga miliknya dan menyerap likuiditas dari pasar. Normalisasi neraca itu masih berlangsung sampai sekarang, baru akan diakhiri pada September mendatang.
Kira-kira begitulah gambaran AS kala mengalami resesi sedekade lalu. Sesuatu yang kalau bisa jangan sampai terulang lagi karena dampaknya masih terasa sampai sekarang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Akibat pemangkasan suku bunga dan gelontoran likuiditas, terciptalah apa yang disebut dengan uang mudah (easy money). Arus modal mengalir deras ke pasar, sampai membuat yield obligasi pemerintah AS turun drastis karena kebanjiran permintaan. Sepanjang 2018, yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun anjlok 181,57 basis poin (bps).
Sejak akhir 2017, The Fed memutuskan untuk 'merampingkan' neraca itu dengan menjual surat berharga miliknya dan menyerap likuiditas dari pasar. Normalisasi neraca itu masih berlangsung sampai sekarang, baru akan diakhiri pada September mendatang.
Kira-kira begitulah gambaran AS kala mengalami resesi sedekade lalu. Sesuatu yang kalau bisa jangan sampai terulang lagi karena dampaknya masih terasa sampai sekarang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Most Popular