
Lagi, Medco Power Akan Rilis Surat Utang Rp 1,2 T
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
27 March 2019 11:26

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Medco Power Indonesia, sayap bisnis penyedia listrik milik raksasa migas swasta PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), segera menawarkan surat utang senilai Rp 1,2 triliun.
Berdasarkan keterangan dua pelaku pasar surat utang, Medco sudah menunjuk empat sekuritas sebagai penjamin emisi penerbitan efek bersifat pendapatan tetap tersebut.
"Keempatnya yaitu PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT BNI Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Tbk (TRIM)," ujar seorang eksekutif perusahaan sekuritas, kepada CNBC Indonesia, Selasa (26/3/19).
Seorang pelaku pasar obligasi yang lain membenarkan informasi tersebut dan mengatakan penawaran akan dimulai pada pertengahan April nanti.
Rencana penerbitan surat utang tahun ini pernah menjadi salah satu pertimbangan perseroan ketika menerbitkan efek serupa pada tahun lalu senilai Rp 1,2 triliun, yang terdiri dari obligasi konvensional Rp 600 miliar dan sukuk wakalah Rp 600 miliar.
Dana dari obligasi dan sukuk tersebut digunakan untuk pembiayaan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Riau dan Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal berkapasitas 110 megawatt (MW) di Blawan Ijen, Jawa Timur.
Hingga tahun depan, perseroan masih memiliki rencana penerbitan obligasi dan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).
Pendanaan melalui pasar modal, baik IPO saham atau obligasi, dilakukan guna meningkatkan kapasitas listrik perseroan, baik yang dimiliki sendiri maupun milik pihak ketiga, tumbuh menjadi 4.000 MW, dari sekitar 3.000 MW pada pertengahan 2018.
Saat ini, perusahaan menggarap Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (geothermal) dengan kapasitas 2x55 MW di Ijen, Jawa Timur dan PLTGU berkapasitas 275 MW di Riau.
PLTGU Riau baru saja mendapatkan pinjaman senilai US$ 222 juta melalui PT Medco Ratch Power Riau (MRPR). Pinjaman itu berasal dari dari Asian Development Bank (ADB), International Finance Corporation (IFC), MUFG Bank, Ltd (MUFG), dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).
MRPR merupakan konsorsium Medco Power (51%) dengan perusahaan listrik Thailand, Ratchaburi Electricity Generating Holding PCL (Ratch) (49%).
Pembangunan proyek PLTGU telah dimulai sejak kuartal III-2018, dan saat ini pengembangan proyek sudah mencapai 24% dengan target beroperasi komersial penuh (commercial operation date/COD) pada Mei 2021.
Setelah beroperasi, Medco Power melalui anak perusahaan lainnya juga akan bertindak sebagai kontraktor operasional dan pemeliharaan (operations & maintenance/O&M) PLTGU tersebut.
Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal Ijen dikelola anak usaha lain Medco Power yaitu PT Medco Cahaya Geothermal.
Selain Ijen dan Riau, perseroan juga mengelola pembangkit listrik tenaga geothermal Sarulla berkapasitas 300 MW di Tapanuli Utara.
Medco Energi, induk usaha dari Grup Medco milik taipan Arifin Panigoro, merupakan salah satu emiten di bursa saham dengan kode saham MEDC.
Harga saham emiten tersebut pada Rp 895/saham kemarin dan membentuk kapitalisasi pasarnya Rp 15,97 triliun. Arifin Panigoro adalah konglomerat berdarah Gorontalo dan berjuluk Raja Minyak Indonesia dengan kekayaan US$ 655 juta (sekitar Rp 9,17 triliun) menjadi orang terkaya nomor 46 di Indonesia versi Forbes 2018.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Simak ulasan Medco yang kembali kelola Blok Rimau.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/tas) Next Article Medco Gandeng Kansai Electric Jepang Bikin JV, Garap Apa ya?
Berdasarkan keterangan dua pelaku pasar surat utang, Medco sudah menunjuk empat sekuritas sebagai penjamin emisi penerbitan efek bersifat pendapatan tetap tersebut.
"Keempatnya yaitu PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT BNI Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Tbk (TRIM)," ujar seorang eksekutif perusahaan sekuritas, kepada CNBC Indonesia, Selasa (26/3/19).
Rencana penerbitan surat utang tahun ini pernah menjadi salah satu pertimbangan perseroan ketika menerbitkan efek serupa pada tahun lalu senilai Rp 1,2 triliun, yang terdiri dari obligasi konvensional Rp 600 miliar dan sukuk wakalah Rp 600 miliar.
Dana dari obligasi dan sukuk tersebut digunakan untuk pembiayaan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Riau dan Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal berkapasitas 110 megawatt (MW) di Blawan Ijen, Jawa Timur.
Hingga tahun depan, perseroan masih memiliki rencana penerbitan obligasi dan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).
Pendanaan melalui pasar modal, baik IPO saham atau obligasi, dilakukan guna meningkatkan kapasitas listrik perseroan, baik yang dimiliki sendiri maupun milik pihak ketiga, tumbuh menjadi 4.000 MW, dari sekitar 3.000 MW pada pertengahan 2018.
Saat ini, perusahaan menggarap Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (geothermal) dengan kapasitas 2x55 MW di Ijen, Jawa Timur dan PLTGU berkapasitas 275 MW di Riau.
PLTGU Riau baru saja mendapatkan pinjaman senilai US$ 222 juta melalui PT Medco Ratch Power Riau (MRPR). Pinjaman itu berasal dari dari Asian Development Bank (ADB), International Finance Corporation (IFC), MUFG Bank, Ltd (MUFG), dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).
MRPR merupakan konsorsium Medco Power (51%) dengan perusahaan listrik Thailand, Ratchaburi Electricity Generating Holding PCL (Ratch) (49%).
Pembangunan proyek PLTGU telah dimulai sejak kuartal III-2018, dan saat ini pengembangan proyek sudah mencapai 24% dengan target beroperasi komersial penuh (commercial operation date/COD) pada Mei 2021.
Setelah beroperasi, Medco Power melalui anak perusahaan lainnya juga akan bertindak sebagai kontraktor operasional dan pemeliharaan (operations & maintenance/O&M) PLTGU tersebut.
Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal Ijen dikelola anak usaha lain Medco Power yaitu PT Medco Cahaya Geothermal.
Selain Ijen dan Riau, perseroan juga mengelola pembangkit listrik tenaga geothermal Sarulla berkapasitas 300 MW di Tapanuli Utara.
Medco Energi, induk usaha dari Grup Medco milik taipan Arifin Panigoro, merupakan salah satu emiten di bursa saham dengan kode saham MEDC.
Harga saham emiten tersebut pada Rp 895/saham kemarin dan membentuk kapitalisasi pasarnya Rp 15,97 triliun. Arifin Panigoro adalah konglomerat berdarah Gorontalo dan berjuluk Raja Minyak Indonesia dengan kekayaan US$ 655 juta (sekitar Rp 9,17 triliun) menjadi orang terkaya nomor 46 di Indonesia versi Forbes 2018.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Simak ulasan Medco yang kembali kelola Blok Rimau.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/tas) Next Article Medco Gandeng Kansai Electric Jepang Bikin JV, Garap Apa ya?
Most Popular