Negara Sebesar AS Terancam Resesi? Tak Semudah Itu, Ferguso!

Herdaru Purnomo & Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 March 2019 10:14
Tetap Tak Boleh Lengah!
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Meski begitu, bukan berarti risiko resesi di AS bisa dinafikan begitu saja. Perkembangan yield obligasi adalah fenomena di pasar keuangan, yang nantinya bisa merambat ke sektor riil dan mempengaruhi PDB. 

Pada 2008-2009, krisis juga bermula dari sektor keuangan yaitu penggelembungan nilai aset di instrumen sekuritisasi kredit perumahan (subprime mortgage). Dampaknya begitu sistemik sehingga dirasakan oleh sektor riil dan menyebabkan AS merasakan krisis terparah sejak Depresi Besar pada 1930-an. 



Kuncinya adalah di perbankan. Kalau sampai perbankan bermasalah, sulit menyalurkan 'darah' ke seluruh sendi perekonomian, selesai sudah. Konsumsi lesu, investasi loyo, ekspor apalagi. 

Perbankan masih menjadi alternatif utama sumber pembiayaan ekonomi di AS. The Fed mencatat penyaluran kredit perbankan di AS mencapai kisaran 150% dari PDB. Jadi kalau sektor perbankan mandek, ekonomi bakal ikut seret. 



Kesimpulannya, ancaman resesi di AS mungkin masih jauh kalau kita melihat perkembangan data-data di sektor riil. Namun karena di dunia yang sekarang perkembangan sektor riil cenderung mengikuti dinamika sektor keuangan, maka kehati-hatian perlu tetap dijaga. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular