Resesi Masih Menghantui tapi Wall Street Mulai Bangkit

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
27 March 2019 06:17
Indeks-indeks utama Wall Street kompak menguat di sesi perdagangan Selasa (26/3/2019).
Foto: New York Stock Exchange (NYSE) (REUTERS/Shannon Stapleton)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks-indeks utama Wall Street kompak menguat di sesi perdagangan Selasa (26/3/2019) meski kecemasan akan terjadinya resesi di Amerika Serikat (AS) masih memengaruhi sentimen investor.

Dow Jones Industrial Average menguat 0,55%, S&P 500 melompat 0,72%, dan Nasdaq Composite melesat naik 0,71% di akhir perdagangan.


Saham-saham perbankan, seperti Citigroup, Bank of America, Goldman Sachs, dan JP Morgan Chase semuanya naik masing-masing lebih dari 1%, CNBC International melaporkan.

Hal ini terjadi saat yield obligasi pemerintah bertenor 10 tahun perlahan menguat ke posisi 2,42% meninggalkan posisi terendahnya sejak Desember 2017 meski masih terinversi dengan yield tenor tiga bulan.

Para investor memandang terbaliknya yield tersebut atau yang dikenal dengan nama inverted yield adalah sebuah tanda bahwa sebuah resesi mungkin saja tengah menanti di masa depan.

Inversi yield itu terjadi saat beberapa data ekonomi AS dan beberapa negara besar di dunia melemah. Bank sentral AS Federal Reserve juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonominya tahun ini menjadi hanya 2,1% dari capaian sekitar 3% tahun lalu.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular