
Masih Bertahan, Yen pada Level Tertinggi dalam 5 Pekan
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
26 March 2019 12:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski Senin (25/3/19) kemarin yen sempat mencapai level terkuat enam pekan di kisaran 109,70/US$ namun mereda-nya kecemasan akan resesi di AS membuat yen sulit kembali menaklukkan dolar kali ini. Yen pada hari ini Rabu (26/3/19) terlihat berkonsolidasi di dekat level terkuat lima pekan yang dibentuk pekan lalu.
Pimpinan Federal Reserve Chicago, Charles Evans, saat berbicara dalam acara Credit Suisse Asian Investment Conference di Hong Kong Senin kemarin, mengesampingkan kemungkinan resesi yang dialami AS. Pertumbuhan ekonomi AS memang dikatakan melambat signifikan, namun probabilitas terjadinya resesi ditegaskan kurang dari 25%.
Hal senada disampaikan mantan bos The Fed, Janet Yellen, ia menyebut inversi yang terjadi bukanlah tanda-tanda resesi. Belakangan ini imbal hasil obligasi AS dikatakan mendatar, sehingga mudah terjadi inversi.
Yellen yang menjabat pada periode 2014 - 2018 melihat pada satu titik The Fed harus menurunkan suku bunga untuk memacu perekonomian yang melambat.
Tidak hanya terhadap dolar AS, terhadap poundsterling yen juga terlihat berkonsolidasi. Dari Inggris pada Senin malam waktu setempat, Parlemen Inggris resmi mengabil alih legislasi Brexit dari Pemerintah Inggris setelah 329 anggota Parlemen setuju untuk mengambilalih legislasi Brexit, sementara 302 anggota menolak.
Parlemen Inggris rencanannya akan merivisi proposal Brexit pada hari Rabu waktu setempat. Sementara Perdana Menteri Inggris, Theresa May, mengatakan menolak hasil Parlemen tersebut dan dinilai hal tersebut dapat membuat Uni Eropa menolak bernegosiasi.
Analisis Teknikal USD/JPY
Konsolidasi yen terhadap dolar terlihat dari indikator MACD yang bergerak mendatar di dekat level 0 pada grafik 30 menit. Begitu juga dengan indikator Moving Average (MA) 8 (garis merah), 21 (garis hijau) dan 125 (garis biru) yang bergerak melandai.
Sementara indikator Stochastic berada di wilayah jenuh jual (oversold) membuka peluang penguatan.
Resisten terdekat berada di kisaran 110,29/US$, jika mampu menembus ke atas level tersebut, USD/JPY berpotensi naik ke 110,55/US$.Sementara support terdekat berada di kisaran 109,74/US$, USD/JPY berpeluang naik selama support tersebut tidak ditembus.
Analisis Teknikal GBP/JPY
Hal yang sama terlihat pada GBP/JPY dengan mendatarnya indikator MACD, serta Stochastic yang berada di wilayah jenuh jual.
GBP/JPY berpeluang naik ke area 146,82 jika mampu menembus resisten 145,50. Sementara support terdekat di kisaran 144,85, GBP/JPY cenderung akan menguat selama tidak menembus ke bawah support tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article "Endgame" PM May, Poundsterling Gagal Bangkit
Pimpinan Federal Reserve Chicago, Charles Evans, saat berbicara dalam acara Credit Suisse Asian Investment Conference di Hong Kong Senin kemarin, mengesampingkan kemungkinan resesi yang dialami AS. Pertumbuhan ekonomi AS memang dikatakan melambat signifikan, namun probabilitas terjadinya resesi ditegaskan kurang dari 25%.
Hal senada disampaikan mantan bos The Fed, Janet Yellen, ia menyebut inversi yang terjadi bukanlah tanda-tanda resesi. Belakangan ini imbal hasil obligasi AS dikatakan mendatar, sehingga mudah terjadi inversi.
Tidak hanya terhadap dolar AS, terhadap poundsterling yen juga terlihat berkonsolidasi. Dari Inggris pada Senin malam waktu setempat, Parlemen Inggris resmi mengabil alih legislasi Brexit dari Pemerintah Inggris setelah 329 anggota Parlemen setuju untuk mengambilalih legislasi Brexit, sementara 302 anggota menolak.
Parlemen Inggris rencanannya akan merivisi proposal Brexit pada hari Rabu waktu setempat. Sementara Perdana Menteri Inggris, Theresa May, mengatakan menolak hasil Parlemen tersebut dan dinilai hal tersebut dapat membuat Uni Eropa menolak bernegosiasi.
Analisis Teknikal USD/JPY
![]() |
Konsolidasi yen terhadap dolar terlihat dari indikator MACD yang bergerak mendatar di dekat level 0 pada grafik 30 menit. Begitu juga dengan indikator Moving Average (MA) 8 (garis merah), 21 (garis hijau) dan 125 (garis biru) yang bergerak melandai.
Sementara indikator Stochastic berada di wilayah jenuh jual (oversold) membuka peluang penguatan.
Resisten terdekat berada di kisaran 110,29/US$, jika mampu menembus ke atas level tersebut, USD/JPY berpotensi naik ke 110,55/US$.Sementara support terdekat berada di kisaran 109,74/US$, USD/JPY berpeluang naik selama support tersebut tidak ditembus.
Analisis Teknikal GBP/JPY
![]() |
Hal yang sama terlihat pada GBP/JPY dengan mendatarnya indikator MACD, serta Stochastic yang berada di wilayah jenuh jual.
GBP/JPY berpeluang naik ke area 146,82 jika mampu menembus resisten 145,50. Sementara support terdekat di kisaran 144,85, GBP/JPY cenderung akan menguat selama tidak menembus ke bawah support tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article "Endgame" PM May, Poundsterling Gagal Bangkit
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular