BI Buka Suara Soal Risiko Resesi AS

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
25 March 2019 15:31
Bank Indonesia (BI) melihat risiko AS jatuh ke dalam resesi relatif terbatas.
Foto: CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara
Jakarta, CNBC Indonesia - Kekhawatiran akan terjadinya resesi di Amerika Serikat (AS) menjadi awan hitam yang memayungi pasar keuangan global sejak akhir pekan lalu.

Namun, Bank Indonesia (BI) melihat risiko AS jatuh ke dalam resesi relatif terbatas meskipun data-data menunjukkan pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam yang tidak setangguh perkiraan sebelumnya

"Dinamika kondisi AS merupakan salah satu topik yang diperhatikan dalam perumusan kebijakan," Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo melalui pesan singkatnya kepada CNBC Indonesia, Senin (25/3/2019).

"Pertumbuhan ekonomi AS tetap positif meskipun tidak setinggi perkiraan sebelumnya dengan risiko resesi relatif terbatas," tegasnya.


BI menegaskan akan senantiasa memerhatikan dengan seksama perkembangan yang terjadi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas.

Dody mengatakan dinamika jangka pendek tentu akan mewarnai pergerakan pasar keuangan termasuk pasar paham. Namun, stabilitas yang terjaga dan keyakinan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia sampai saat ini tetap positif.

"Perkembangan pasar keuangan akan tetap kondusif ke depan," tegasnya.

Kekhawatiran terjadinya resesi di Negeri Paman Sam datang dari pasar obligasi pemerintahnya.

Akhir pekan lalu, yield obligasi pemerintah AS tenor tiga bulan berada di 2,4527%, lebih tinggi ketimbang tenor 10 tahun yang sebesar 2,4373%. Ini menjadi kejadian pertama sejak Januari 2017.

Ekonomi AS Melambat, BI: Risiko Resesi TerbatasFoto: Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo (kiri) (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Inversi antara tenor tiga bulan dan 10 tahun seringkali dijadikan indikator terjadinya resesi setidaknya dalam 18 bulan ke depan.

Investor yang meminta 'jaminan ' lebih tinggi untuk instrumen jangka pendek menggambarkan pembacaan yang suram terhadap kondisi perekonomian dalam waktu dekat.

Pada pukul 11:06 WIB, Senin, imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS tenor 3 bulan adalah 2,4527%. Sementara yield untuk tenor panjang 10 tahun malah lebih rendah yaitu 2,4372%.

Definisi resesi adalah kontraksi atau ekonomi yang tumbuh negatif dalam 2 kuartal dalam tahun yang sama. Kali terakhir AS mengalami kondisi ini adalah pada 2009, di mana pada kuartal I, II, dan III ekonomi AS mengalami kontraksi.
(prm/prm) Next Article Tok! BI Rate Diputuskan Tetap 5,75%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular