
Perhatian! Belajar dari Sejarah, AS Hampir Pasti Resesi
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
25 March 2019 11:35

Salah satu penyebab terjadinya resesi di AS bisa datang dari eskalasi perang dagang dengan China. Pada hari Kamis dan Jumat (28-29 Maret), Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dijadwalkan bertandang ke China untuk bernegosiasi dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He.
Negosiasi kali ini menjadi luar biasa penting mengingat sebelumnya ada pemberitaan yang menyebut bahwa pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan diundur hingga Juni, membuat negosiasi dagang kedua negara menjadi berlarut-larut.
Jika kesepakatan tak juga bisa dicapai, perang dagang yang kini terjadi justru akan tereskalasi. Seluruh produk impor asal China sangat mungkin dikenakan bea masuk yang tinggi oleh AS dan bea masuk balasan dari China nampak menjadi hal yang tak terhindarkan.
Belum tereskalasi saja, perang dagang yang antar kedua negara sejauh ini terlihat jelas sudah menyakiti perekonomian masing-masing. Jika perang dagang tereskalasi, maka perekonomian kedua negara akan semakin tertekan dan berpotensi membawa AS ke jurang resesi.
Sejauh ini, AS telah mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal China senilai US$ 250 miliar, sementara China membalas dengan mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal AS senilai US$ 110 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Negosiasi kali ini menjadi luar biasa penting mengingat sebelumnya ada pemberitaan yang menyebut bahwa pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan diundur hingga Juni, membuat negosiasi dagang kedua negara menjadi berlarut-larut.
Jika kesepakatan tak juga bisa dicapai, perang dagang yang kini terjadi justru akan tereskalasi. Seluruh produk impor asal China sangat mungkin dikenakan bea masuk yang tinggi oleh AS dan bea masuk balasan dari China nampak menjadi hal yang tak terhindarkan.
Sejauh ini, AS telah mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal China senilai US$ 250 miliar, sementara China membalas dengan mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal AS senilai US$ 110 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular