
Wow! IHSG Berhasil Tembus Level Psikologis 6.500
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
21 March 2019 17:36

Uni Eropa, pada Kamis ini akan mengadakan pertemuan di Brussels, Belgia, untuk membahas kelanjutan Brexit dan memutuskan apakah Brexit akan ditunda atau tetap dilakukan pada 29 Maret.
Dilansir Reuters, Sekretaris Urusan Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengatakan bahwa pemerintah Inggris masih belum tahu apakah proposal Perdana Menteri Inggris Theresa May akan mampu untuk diajukan kembali minggu depan.
"Apakah kita akan menyelesaikan ini atau malah tidak mampu berbuat apa-apa untuk Brexit? Hingga detik ini, keputusan hukum yang pasti tanggal keluarnya Inggris pada 29 Maret", ujar Hunt.
Pada akhirnya, menurut Hunt jika proposal May berikutnya tidak dapat diajukan, Parlemen Inggris masih punya pilihan lainnya, yaitu berpisah tanpa kesepakatan, atau tidak jadi berpisah dengan Inggris. Walau hal ini menurutnya kecil kemungkinan akan terjadi.
Di sisi lain, Uni Eropa menyatakan bahwa jika May gagal mendapat persetujuan dari parlemen sebelum 29 Maret, Uni Eropa mungkin akan melaksanakan emergency summit (konferensi darurat) akhir minggu depan, dikutip Reuters.
Jika isu perceraian ini kemudian terekskalasi tentunya perekonomian Inggris akan mendapatkan tekanan yang lebih besar. Hal ini patut diwaspadai oleh pelaku pasar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/tas)
Dilansir Reuters, Sekretaris Urusan Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengatakan bahwa pemerintah Inggris masih belum tahu apakah proposal Perdana Menteri Inggris Theresa May akan mampu untuk diajukan kembali minggu depan.
"Apakah kita akan menyelesaikan ini atau malah tidak mampu berbuat apa-apa untuk Brexit? Hingga detik ini, keputusan hukum yang pasti tanggal keluarnya Inggris pada 29 Maret", ujar Hunt.
Di sisi lain, Uni Eropa menyatakan bahwa jika May gagal mendapat persetujuan dari parlemen sebelum 29 Maret, Uni Eropa mungkin akan melaksanakan emergency summit (konferensi darurat) akhir minggu depan, dikutip Reuters.
Jika isu perceraian ini kemudian terekskalasi tentunya perekonomian Inggris akan mendapatkan tekanan yang lebih besar. Hal ini patut diwaspadai oleh pelaku pasar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/tas)
Pages
Most Popular