
Menguat Sendiri Di Asia, Sesi I ditutup naik 0,07%
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
20 March 2019 12:51

Saham-saham yang berkontribusi signifikan terhadap penguatan IHSG adalah adalah saham-saham dari sektor perbankan. Indeks sektor perbankan tanah air (JKFINA) menguat 0,08% ke level 1.245,29 poin.
Indeks sektor perbankan menguat disokong oleh apreasiasi terhadap rupiah yang terus berlanjut karena angin belum berpihak kepada dolar AS. Di perdagangan spot hari ini, rupiah sudah berhasil naik 0,11% ke level Rp 14.210/dollar AS.
Investor masih cenderung menghindari mata uang ini karena ekspektasi terhadap hasil rapat The Federal Reserves/The Fed yang akan dihelat pada Selasa-Rabu waktu setempat.
Jerome 'Jay' Powell dan sejawat diperkirakan masih menahan suku bunga acuan di kisaran 2,25-2,5% dengan probabilitas mencapai 98,7%, mengutip CME Fedwatch. Tidak berhenti di situ, pelaku pasar juga memperkirakan akan ada lagi komentar bernada dovish yang membuat peluang kenaikan suku bunga acuan dalam waktu dekat semakin kecil.
Sementara itu, kontrak Federal Funds Futures juga menunjukkan bahwa terdapat peluang sebesar 22% The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps pada tahun ini.
Jika benar The Fed nantinya akan bersikap dovish bahkan hingga membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan, tentu industri perbankan menjadi diuntungkan. Marjin bunga bersih/Net Interest Margin (NIM) mereka bisa dijaga supaya tidak tertekan seperti yang terjadi pada tahun 2018.
Sepanjang 2018, NIM dari sektor keuangan kompak tertekan lantaran kenaikan suku bunga acuan sebesar 175 bps yang dieksekusi oleh Bank Indonesia (BI), merespons normalisasi The Fed sebesar 100 bps.
Jika NIM bisa dijaga supaya tidak tertekan, tentu pendapatan dan laba bersih akan bisa dijaga.
Emiten sektor perbankan yang mendukung kinerja IHSG adalah PT Bank Danamon Tbk/BDMN naik 0.92%; PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk/BJBR naik 2,5%; PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI naik 0,27%; PT Bank Tabungan Negara Tbk/BBTN naik 0,83%; Bank Pan Indonesia Tbk/PNBN naik 0,35%.
TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/hps)
Indeks sektor perbankan menguat disokong oleh apreasiasi terhadap rupiah yang terus berlanjut karena angin belum berpihak kepada dolar AS. Di perdagangan spot hari ini, rupiah sudah berhasil naik 0,11% ke level Rp 14.210/dollar AS.
Investor masih cenderung menghindari mata uang ini karena ekspektasi terhadap hasil rapat The Federal Reserves/The Fed yang akan dihelat pada Selasa-Rabu waktu setempat.
Sementara itu, kontrak Federal Funds Futures juga menunjukkan bahwa terdapat peluang sebesar 22% The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps pada tahun ini.
Jika benar The Fed nantinya akan bersikap dovish bahkan hingga membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan, tentu industri perbankan menjadi diuntungkan. Marjin bunga bersih/Net Interest Margin (NIM) mereka bisa dijaga supaya tidak tertekan seperti yang terjadi pada tahun 2018.
Sepanjang 2018, NIM dari sektor keuangan kompak tertekan lantaran kenaikan suku bunga acuan sebesar 175 bps yang dieksekusi oleh Bank Indonesia (BI), merespons normalisasi The Fed sebesar 100 bps.
Jika NIM bisa dijaga supaya tidak tertekan, tentu pendapatan dan laba bersih akan bisa dijaga.
Emiten sektor perbankan yang mendukung kinerja IHSG adalah PT Bank Danamon Tbk/BDMN naik 0.92%; PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk/BJBR naik 2,5%; PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI naik 0,27%; PT Bank Tabungan Negara Tbk/BBTN naik 0,83%; Bank Pan Indonesia Tbk/PNBN naik 0,35%.
TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/hps)
Pages
Most Popular