Waspada Keputusan The Fed, Sinyal IHSG Masih Merah

Monica Wareza, CNBC Indonesia
20 March 2019 08:32
Sentimen penggerak IHSG hari ini.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan bergerak dalam tren pelemahan pada perdagangan hari ini, Rabu (20/3/2019), setelah kemarin indeks ditutup melemah 0,45% ke level 6.480,28 poin.

Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan saat ini terdapat beberapa sentimen yang diperhatikan investor. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak para negosiator untuk segera menutup kesepakatan antara AS dan China.

Pasalnya, hal ini karena Trump tampaknya membutuhkan kesepakatan ini sebagai bahan kampanye berikutnya dalam pemilihan presiden AS nanti.

"Hal ini sejalan dengan prediksi kami juga bahwa tampaknya Trump tidak akan semudah meninggalkan meja perundingan seperti yang dilakukan sebelumnya kepada Korea Utara, dikarenakan kesepakatan perdamaian dagang antara AS dan China sangat dibutuhkan untuk bahan kampanye pemilihan," tulis Pilarmas dalam risetnya, Rabu (20/3/2019).


Selain itu, isu lain yakni soal Brexit. Tenggat waktu yang semakin dekat membuat Perdana Menteri Inggris Theresa May berada dalam tekanan yang cukup besar.

May sedang menyusun permintaan untuk meminta lebih banyak waktu untuk mencapai kesepakatan yang akan memenangkan dukungan parlemen.

"Kalaupun Inggris meminta perpanjangan waktu selama 3 bulan hingga Juni, hal ini hanya memperpanjang ketidakpastian dan meningkatkan risiko bisnis," tulis Pilarmas.

Di sisi lain, menjelang pertemuan bank sentral AS, The Fed, pada Kamis, Pilarmas menilai saat ini pasar dalam negeri terlihat masih wait and see menjelang keputusan The Fed terkait kebijakan suku bunga.

Meskipun investor sudah mengukur kecilnya kemungkinan bank Sentral AS akan kembali menaikkan tingkat suku bunga, namun penurunan dari dolar Amerika menjadi perhatian pasar.

Goldman Sachs dalam pernyataannya kemarin menyampaikan bahwa Bank Indonesia berpotensi memotong tingkat suku bunga hingga 2x tahun ini sebanyak 50 bps. Hal ini disebabkan oleh The Fed yang kian tak agresif (dovish) sehingga mendukung pemotongan tingkat suku bunga dalam negeri.

Dari segi teknikal, Panin Sekuritas menyebutkan masa koreksi IHSG sudah dimulai. IHSG masih dalam jalur tren koreksi, maka pergerakan tersebut merupakan koreksi yang sehat. Hal ini terlihat dari bagaimana IHSG lagi-lagi gagal menembus resistance 6.520 dan memicu aksi ambil untung oleh investor lokal.

Namun demikian investor asing justru melakukan aksi beli bersih (net buy) sehingga indeks diperkirakan akan akan dapat bergerak mixed meski masih cenderung melemah.

Hari ini indeks diperkirakan akan bergerak di kisaran support 6.440 poin dan resistance di 6.500 poin.


(tas) Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular