Berencana Private Placement, Saham MDIA Bergerak Liar

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
19 March 2019 10:40
Perseroan juga berencana akan melakukan private placement dan meminta persetujuan pada April mendatang.
Foto: PT Cakrawala Andalas Televisi atau ANTV/antvklik.com
Jakarta, CNCB Indonesia - Harga saham PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) ikut melesat seperti saham induk usahanya PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa (19/3/2019).

Perseroan juga berencana menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement dan meminta persetujuan pada April mendatang.

Saham MDIA terpantau naik 7,14% ke level Rp 135/saham. Volume perdagangan mencapai 45.100 saham senilai Rp 4,87 juta.

Rencana konsolidasi antara VIVA dan MDIA sudah terdengar beberapa waktu lalu. Pengusaha Erick Thorir yang juga menjadi pemegang saham perseroan dan direktur utama perusahaan berencana membeli saham induk usaha MDIA, Visi Media Asia.


Pieter Tanuri yang sebelumnya menjadi pemegang saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) juga dikabarkan akan membeli saham VIVA lewat private placement.

Berdasarkan prospektus ringkas yang dirilis perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), MDIA akan menerbitkan 3,92 miliar saham baru dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor dengan nominal Rp 10/saham.

Tak jauh berbeda dengan induk usahanya, dana ini juga akan digunakan untuk pembayaran PT Cakrawala Andalas Televisi (CATV) atas kewajiban Senior Facility Agreement dengan nilai sampai dengan US$ 21,94 juta atau sekitar Rp 307,26 miliar (asumsi kurs Rp 14.000/US$) yang jatuh tempo pada Oktober 2019.

Sisa dana akan digunakan untuk modal kerja CATV. Perusahaan ini lebih dikenal dengan sebutan ANTV, salah satu televisi swasta di Indonesia.


Langkah private placement ini diambil dengan tujuan agar nantinya tak menimbulkan kewajiban utang baru untuk VIVA maupun MDIA karena sumber dana pembayaran utang bukan dalam bentuk pinjaman.

Pada waktu yang bersamaan VIVA, induk usaha MDIA, juga menyampaikan pengumuman akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,64 miliar saham atau 9,09% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor dengan nominal Rp 100/saham.

Tujuan aksi korporasi ini adalah untuk membayarkan utang anak usahanya PT Lativi Mediakarya (LM) dari Senior Facility Agreement dengan nilai sampai dengan US$ 9,94 juta atau sekitar Rp 131,68 miliar. Adapun utang ini akan jatuh tempo pada Oktober 2019 mendatang.

Sisa dananya akan digunakan untuk keperluan modal kerja VIVA bersama dengan anak usahanya.

Manajemen VIVA menilai perlu melakukan langkah strategis untuk memastikan LM dapat memenuhi kewajibannya, mengingat perseroan adalah pemegang sebanyak 99,99% saham LM secara langsung dan tidak langsung dan penjamin atas utang tersebut.

Simak pernyataan Erick Thohir soal kabar pembelian saham VIVA.
[Gambas:Video CNBC]

(hps/tas) Next Article Denda Lunas, Suspensi Saham Induk ANTV Akhirnya Dibuka

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular