Lumayan, Rupiah Juara Harapan I Se-Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
18 March 2019 16:48
Resep Keperkasaan Rupiah: The Fed dan Harga Minyak
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Kekuatan utama rupiah hari ini diakibatkan oleh dolar AS yang memang sedang lesu. Pada pukul 16:20 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,11%. 

Pelaku pasar sepertinya sedang menjauhi mata uang Negeri Paman Sam. Maklum, pekan ini komite pengambil kebijakan The Federal Reserves/The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) akan menggelar rapat memutuskan suku bunga acuan plus pembacaan terbaru terhadap perekonomian Negeri Adidaya. 

Investor berekspektasi Jerome 'Jay' Powell dan rekan akan mempertahankan Federal Funds Rate di 2,25-2,5%. Probabilitasnya mencapai 98,7%, mengutip CME Fedwatch. 

Ditambah lagi sepertinya The Fed akan kembali mengeluarkan kalimat-kalimat bernada anteng (dovish). Peluang untuk kenaikan suku bunga acuan pun semakin kecil.


Pada akhir tahun ini, kemungkinan suku bunga acuan tetap di 2,25-2,5% tetap tinggi yaitu 73,6% menurut Fedwatch. Bahkan ada ruang bagi The Fed untuk menurunkannya ke 2-2,25% dengan peluang 23,2%. 

Tanpa dukungan kenaikan suku bunga acuan (bahkan ada kemungkinan turun), berinvestasi di instrumen berbasis dolar AS menjadi kurang menarik. Dolar AS pun mengalami tekanan jual. 

Selain itu, rupiah juga mendapatkan kekuatan dari penurunan harga minyak. Pada pukul 16:27 WIB, harga minyak jenis brent dan light sweet terkoreksi masing-masing 0,52% dan 0,65%. 


Bagi rupiah, penurunan harga minyak adalah berkah. Indonesia adalah negara net importir minyak, mau tidak mau harus mengimpor minyak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri karena produksi domestik yang tidak memadai. 

Penurunan harga minyak tentu membuat biaya impor komoditas ini menjadi lebih murah. Ini membuat tekanan di neraca perdagangan akan berkurang, dan nantinya merambat ke perbaikan di pos transaksi berjalan (current account). Dengan transaksi berjalan yang lebih kuat, meski masih defisit, rupiah punya fondasi yang kuat sehingga tidak mudah terombang-ambing. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular