
Banyak Bangun Tol, Laba Jasa Marga Naik Tipis
Monica Wareza, CNBC Indonesia
18 March 2019 15:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja keuangan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) tidak terlalu impresif pada 2018. Operator jalan tol terbesar ini, hanya membukukan kenaikan laba bersih 0,10% menjadi Rp 2,202 triliun dari Rp 2,200 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan perseroan di bisnis jalan tol tercatat hanya tumbuh tipis 9,67% menjadi Rp 9,78 triliun dari perolehan Rp 8,92 triliun di akhir Desember 2017.
Adapun pendapatan total perusahaan sepanjang 2018 mencapai Rp 36,97 triliun, naik 5,36% dari tahun 2017 sebesar Rp 35,09 triliun.
Laba bersih per saham juga tak mengalami pergeseran yang berarti karena hanya naik menjadi Rp 303,48/saham yang naik dari Rp 303,15/saham.
Pada periode tersebut aset lancar perusahaan mengalami penyusutan menjadi Rp 11,81 triliun dari posisi akhir 2017 yang sebanyak 18,98 triliun.
Adapun aset tak lancar naik menjadi Rp 70,60 triliun dari Rp 60,20 triliun secara year on year (YoY), menjadikan total aset perusahaan menjadi Rp 82,41 triliun.
Total liabilitas perusahaan mengalami kenaikan tipis menjadi Rp 62,21 triliun dari 60,83 triliun secara YoY. Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 31,08 triliun dan jangka panjang sebesar Rp 31,13 triliun.
Di pos ekuitas, nilainya ditutup di level Rp 20,19 triliun di akhir Desember 2018. Naik dari Rp 18,35 triliun di akhir 2017.
(hps/hps) Next Article Jualan Kantong Plastik, Panca Budi Cetak Laba Rp 295 M
Pendapatan perseroan di bisnis jalan tol tercatat hanya tumbuh tipis 9,67% menjadi Rp 9,78 triliun dari perolehan Rp 8,92 triliun di akhir Desember 2017.
Adapun pendapatan total perusahaan sepanjang 2018 mencapai Rp 36,97 triliun, naik 5,36% dari tahun 2017 sebesar Rp 35,09 triliun.
Laba bersih per saham juga tak mengalami pergeseran yang berarti karena hanya naik menjadi Rp 303,48/saham yang naik dari Rp 303,15/saham.
Pada periode tersebut aset lancar perusahaan mengalami penyusutan menjadi Rp 11,81 triliun dari posisi akhir 2017 yang sebanyak 18,98 triliun.
Adapun aset tak lancar naik menjadi Rp 70,60 triliun dari Rp 60,20 triliun secara year on year (YoY), menjadikan total aset perusahaan menjadi Rp 82,41 triliun.
Total liabilitas perusahaan mengalami kenaikan tipis menjadi Rp 62,21 triliun dari 60,83 triliun secara YoY. Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 31,08 triliun dan jangka panjang sebesar Rp 31,13 triliun.
Di pos ekuitas, nilainya ditutup di level Rp 20,19 triliun di akhir Desember 2018. Naik dari Rp 18,35 triliun di akhir 2017.
(hps/hps) Next Article Jualan Kantong Plastik, Panca Budi Cetak Laba Rp 295 M
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular