
Tarif Tol Trans Jawa Kemahalan? Ini Jawaban Bos Jasa Marga
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
01 February 2019 19:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha transportasi angkutan darat mengeluhkan mahalnya tarif tol Trans Jawa. Hal tersebut memberatkan bagi angkutan logistik. Padahal tujuan pemerintah membangun Tol Trans Jawa untuk mempermudah dan memperlancar arus logistik.
Menjawab keluhan itu, Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk (JSMR) Desi Arryani memang tidak menampik, ada pelaku yang mengatakan hal serupa. Akan tetapi di sisi lain, ada juga yang merasa terbantu dengan adanya Tol Trans Jawa, salah satunya dari segi konektivitas yang lebih cepat sebelum dibangunnya tol yang membentang hingga Surabaya itu.
"Mungkin kita melihat dua sisi saja ya, saya banyak sekali mendengar, menerima ucapan terima kasih, kita lancar, kita cepat, mungkin mahal oke, tapi kita malah bisa sangat cepet, nyaman, banyak juga saya denger kayak gitu," ujar Desi seusai RUPS JSMR di Hotel Pullman Jakarta, Jumat (1/2/2019).
Desi menyebut saat ini sudah ada kajian mengenai tarif tol Trans Jawa. Dalam dua bulan ke depan, tarif tol itu akan dikaji ulang. Namun dirinya belum bisa memastikan kemungkinan tarif tol Trans Jawa bisa diturunkan.
"Enggak, saya gak bilang gitu (tarif akan turun), ini kan bicara pengajuan traffic," tuturnya.
Mengenai kompensasi tarif yang disuarakan asosiasi, Desi menyerahkan hal tersebut pada kebijakan pemerintah.
"Itu juga dari pemerintah deh. Kalau dari sisi kami kan ada investasi baru, bagaimana terus dampaknya kalau ada investasi baru, kan perubahan BPJT dan seterusnya, bagaimana pemerintah kan balik lagi ke beliau," jelasnya.
Pada 21 Januari 2019, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menetapkan tarif baru untuk 6 ruas baru tol trans Jawa. Ongkos tol dari Jakarta - Semarang Rp 334,500 dan Merak-Semarang tarifnya Rp 397.500.
Untuk tarif Jakarta-Surabaya Rp 660.500, Merak-Surabaya Rp 723.500, Jakarta-Pasuruan Rp 712.500 dan paling tinggi tarif Merak-Pasuruan Rp 775.500.
Simak video Menteri BUMN Rini Soemarno menelusuri Jalan Tol Trans Jawa di bawah ini.
(miq/miq) Next Article Jasa Marga Kejar Penyelesaian Proyek 5 Tol Baru
Menjawab keluhan itu, Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk (JSMR) Desi Arryani memang tidak menampik, ada pelaku yang mengatakan hal serupa. Akan tetapi di sisi lain, ada juga yang merasa terbantu dengan adanya Tol Trans Jawa, salah satunya dari segi konektivitas yang lebih cepat sebelum dibangunnya tol yang membentang hingga Surabaya itu.
![]() |
"Mungkin kita melihat dua sisi saja ya, saya banyak sekali mendengar, menerima ucapan terima kasih, kita lancar, kita cepat, mungkin mahal oke, tapi kita malah bisa sangat cepet, nyaman, banyak juga saya denger kayak gitu," ujar Desi seusai RUPS JSMR di Hotel Pullman Jakarta, Jumat (1/2/2019).
Desi menyebut saat ini sudah ada kajian mengenai tarif tol Trans Jawa. Dalam dua bulan ke depan, tarif tol itu akan dikaji ulang. Namun dirinya belum bisa memastikan kemungkinan tarif tol Trans Jawa bisa diturunkan.
Mengenai kompensasi tarif yang disuarakan asosiasi, Desi menyerahkan hal tersebut pada kebijakan pemerintah.
"Itu juga dari pemerintah deh. Kalau dari sisi kami kan ada investasi baru, bagaimana terus dampaknya kalau ada investasi baru, kan perubahan BPJT dan seterusnya, bagaimana pemerintah kan balik lagi ke beliau," jelasnya.
Pada 21 Januari 2019, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menetapkan tarif baru untuk 6 ruas baru tol trans Jawa. Ongkos tol dari Jakarta - Semarang Rp 334,500 dan Merak-Semarang tarifnya Rp 397.500.
Untuk tarif Jakarta-Surabaya Rp 660.500, Merak-Surabaya Rp 723.500, Jakarta-Pasuruan Rp 712.500 dan paling tinggi tarif Merak-Pasuruan Rp 775.500.
Simak video Menteri BUMN Rini Soemarno menelusuri Jalan Tol Trans Jawa di bawah ini.
(miq/miq) Next Article Jasa Marga Kejar Penyelesaian Proyek 5 Tol Baru
Most Popular