
Dibayangi Loyonya Data Industri, Wall Street Dibuka Naik
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
15 March 2019 21:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Wall Street dibuka menguat pada perdagangan terakhir di pekan ini, Jumat (15/3/2019). Indeks Dow Jones dan S&P 500 naik masing-masing sebesar 0,04% dan 0,08%, sementara indeks Nasdaq Composite menguat 0,36%.
Perkembangan terkait negosiasi dagang AS-China yang relatif kondusif memantik aksi beli di bursa saham Negeri Paman Sam.
Xinhua News Agency pada Jumat ini melaporkan bahwa AS dan China telah mencapai perkembangan yang konkret terkait penulisan kesepakatan dagang kedua negara, seperti dilansir South China Morning Post.
Xinhua yang merupakan media milik pemerintah China tersebut juga menyebut bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He berbicara dengan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada hari Kamis melalui sambungan telepon.
Perkembangan ini lantas memberikan kelegaan bagi pelaku pasar yang sebelumnya sempat dibuat panik oleh pemberitaan bahwa pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping yang bakal digelar akhir bulan ini batal.
Pemberitaan tersebut pertama kali dipublikasikan oleh Bloomberg dengan mengutip tiga orang sumber yang mengetahui informasi tersebut. Bahkan menurut salah seorang dari sumber, jikapun jadi, pertemuan antara Trump dan Xi baru akan terjadi pada akhir April.
Di sisi lain, aksi beli di bursa saham Negeri Paman Sam dibatasi oleh rilis data ekonomi yang mengecewakan. Pada hari ini, produksi industri AS periode Februari 2019 diumumkan terkontraksi sebesar 0,1% secara bulanan, jauh lebih buruk dibandingkan konsensus yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 0,4%, seperti dilansir dari Forex Factory.
Pada hari ini, tidak ada anggota FOMC bank sentral AS yang dijadwalkan untuk berbicara.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas) Next Article Wall Street Rapor Merah, Tergelincir dari Rekor Tertinggi
Perkembangan terkait negosiasi dagang AS-China yang relatif kondusif memantik aksi beli di bursa saham Negeri Paman Sam.
Xinhua News Agency pada Jumat ini melaporkan bahwa AS dan China telah mencapai perkembangan yang konkret terkait penulisan kesepakatan dagang kedua negara, seperti dilansir South China Morning Post.
Perkembangan ini lantas memberikan kelegaan bagi pelaku pasar yang sebelumnya sempat dibuat panik oleh pemberitaan bahwa pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping yang bakal digelar akhir bulan ini batal.
Pemberitaan tersebut pertama kali dipublikasikan oleh Bloomberg dengan mengutip tiga orang sumber yang mengetahui informasi tersebut. Bahkan menurut salah seorang dari sumber, jikapun jadi, pertemuan antara Trump dan Xi baru akan terjadi pada akhir April.
Di sisi lain, aksi beli di bursa saham Negeri Paman Sam dibatasi oleh rilis data ekonomi yang mengecewakan. Pada hari ini, produksi industri AS periode Februari 2019 diumumkan terkontraksi sebesar 0,1% secara bulanan, jauh lebih buruk dibandingkan konsensus yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 0,4%, seperti dilansir dari Forex Factory.
Pada hari ini, tidak ada anggota FOMC bank sentral AS yang dijadwalkan untuk berbicara.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas) Next Article Wall Street Rapor Merah, Tergelincir dari Rekor Tertinggi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular