
Bangun Pabrik di Kaltim, WSBP Bakal Terbitkan Obligasi Rp 2 T
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
15 March 2019 18:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten beton pracetak PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) akan menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun yang akan digunakan untuk menambal kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex) dan modal kerja tahun ini.
Anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ini menyiapkan belanja modal tahun ini Rp 900 miliar.
"Rp 2 triliun itu diharapkan akan terealisasi [diterbitkan] pada semester kedua di tahun ini, sekitar 50% untuk capex Rp 900 miliar, 50% lain akan kami pakai untuk modal kerja," kata Direktur Utama WSBP Jarot Subana, dalam dialog Squawk Box, CNBC TV Indonesia, Jumat (15/3/2019).
Jarot mengatakan perusahaan akan mengalokasikan Rp 500 miliar dari belanja modal tersebut untuk membangun pabrik beton pracetak (precast) baru di Kalimantan Timur.
Dengan adanya pabrik baru tersebut akan menambah kapasitas produksi beton pracetak WSBP dari saat ini sebesar 1,5 juta ton per tahun menjadi 1,75 juta ton per tahun.
Penambahan itu diharapkan bisa berkontribusi meningkatkan penjualan di segmen beton pracetak.
Selain itu, perusahaan juga akan meningkatkan kapasitas pabrik existing di Palembang, Sumatera Selatan, dan di Bojanegara, Purbalingga, Jawa Tengah.
Jarot menuturkan, penerbitan surat utang adalah salah satu instrumen perusahaan dalam mencari pendanaan.
Tak hanya obligasi, WSBP juga mencari sumber pendanaan dari pinjaman perbankan dari bank BUMN dan swasta.
"Sumber pendanaan ada tiga, satu dari termin project yang dibayarkan, pinjam ke bank-bank kita sekitar Rp 4 triliun itu sudah berjalan dan itu akan roll-over terus setiap tahun, dan obligasi," paparnya.
Tahun lalu, Waskita Beton Precast mencatatkan pendapatan Rp 8 triliun, naik 12,61% dari Rp 7,10 triliun pada 2017. Laba bersih juga naik 10% menjadi Rp 1,10 triliun, dari tahun sebelumnya Rp 1 triliun.
"Pada 2018 komponen terbesar di precast dan ready mix," tutur Jarot.
Jarot optimistis, pada tahun ini, WSBP bisa mencatatkan kenaikan dari sisi pendapatan dan juga laba bersih sebesar 10-15%. Adapun, mengenai kontrak baru, di tahun ini WSBP membidik nilai kontrak baru senilai Rp 10,3 triliun, meningkat dari raihan kontrak baru tahun lalu Rp 6,6 triliun.
Simak pernyataan Dirut WSBP Jarot Subana selengkapnya dalam video ini.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article WSBP Siap Rampungkan Suplai Beton Proyek Tol Bocimi Seksi 2
Anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ini menyiapkan belanja modal tahun ini Rp 900 miliar.
"Rp 2 triliun itu diharapkan akan terealisasi [diterbitkan] pada semester kedua di tahun ini, sekitar 50% untuk capex Rp 900 miliar, 50% lain akan kami pakai untuk modal kerja," kata Direktur Utama WSBP Jarot Subana, dalam dialog Squawk Box, CNBC TV Indonesia, Jumat (15/3/2019).
Dengan adanya pabrik baru tersebut akan menambah kapasitas produksi beton pracetak WSBP dari saat ini sebesar 1,5 juta ton per tahun menjadi 1,75 juta ton per tahun.
Penambahan itu diharapkan bisa berkontribusi meningkatkan penjualan di segmen beton pracetak.
Selain itu, perusahaan juga akan meningkatkan kapasitas pabrik existing di Palembang, Sumatera Selatan, dan di Bojanegara, Purbalingga, Jawa Tengah.
Jarot menuturkan, penerbitan surat utang adalah salah satu instrumen perusahaan dalam mencari pendanaan.
Tak hanya obligasi, WSBP juga mencari sumber pendanaan dari pinjaman perbankan dari bank BUMN dan swasta.
"Sumber pendanaan ada tiga, satu dari termin project yang dibayarkan, pinjam ke bank-bank kita sekitar Rp 4 triliun itu sudah berjalan dan itu akan roll-over terus setiap tahun, dan obligasi," paparnya.
Tahun lalu, Waskita Beton Precast mencatatkan pendapatan Rp 8 triliun, naik 12,61% dari Rp 7,10 triliun pada 2017. Laba bersih juga naik 10% menjadi Rp 1,10 triliun, dari tahun sebelumnya Rp 1 triliun.
"Pada 2018 komponen terbesar di precast dan ready mix," tutur Jarot.
Jarot optimistis, pada tahun ini, WSBP bisa mencatatkan kenaikan dari sisi pendapatan dan juga laba bersih sebesar 10-15%. Adapun, mengenai kontrak baru, di tahun ini WSBP membidik nilai kontrak baru senilai Rp 10,3 triliun, meningkat dari raihan kontrak baru tahun lalu Rp 6,6 triliun.
Simak pernyataan Dirut WSBP Jarot Subana selengkapnya dalam video ini.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article WSBP Siap Rampungkan Suplai Beton Proyek Tol Bocimi Seksi 2
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular