Neraca Dagang Surplus, Menko Darmin: Perlu Kerja Keras Lagi!
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
15 March 2019 14:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Neraca perdagangan Februari 2019 mencatat surplus sebesar US$ 330 juta.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan perlu kerja keras lagi untuk membuat neraca dagang konsisten surplusnya.
Neraca perdagangannya positif walaupun tahun lalu juga bulan-bulan itu ya positif. Artinya memang kita belum melihat sebetulnya kita bisa membuat hasil-hasil yang sudah bisa jadi pegangan bahwa situasinya bisa secara berkelanjutan lebih baik," kata Darmin di Kantornya, Jumat (15/3/2019).
"Jadi kelihatannya kerja kerasnya masih belum cukup. Artinya masih perlu bekerja lebih keras lagi untuk membuat neraca perdagangan dan transaksi berjalannya bisa lebih konsisten lebih baik."
Dijelaskan Darmin, ketika neraca dagang positif diharapkan pertumbuhan ekonominya stabil, bahkan bisa lebih tinggi. Namun memang, pemerintah perlu waspada karena situasi global masih tidak menentu.
"Nah jadi ini memang situasi dunia masih terus berubah, belum pulih. Ekspor kita ke 3 negara utama, tadinya ke Jepang masih positif, sekarang tiga-tiganya sudah negatif."
"Jadi situasi ini ya bukan hanya bagaimana menaikkan ekspor jadinya, tapi juga supaya kita harus bisa jaga pertumbuhan sehingga ya impornya mestinya juga tidak merosot secara tajam," terangnya.
(dru) Next Article Maaf, Neraca Dagang Indonesia Kembali Mengalami Defisit
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan perlu kerja keras lagi untuk membuat neraca dagang konsisten surplusnya.
Neraca perdagangannya positif walaupun tahun lalu juga bulan-bulan itu ya positif. Artinya memang kita belum melihat sebetulnya kita bisa membuat hasil-hasil yang sudah bisa jadi pegangan bahwa situasinya bisa secara berkelanjutan lebih baik," kata Darmin di Kantornya, Jumat (15/3/2019).
Dijelaskan Darmin, ketika neraca dagang positif diharapkan pertumbuhan ekonominya stabil, bahkan bisa lebih tinggi. Namun memang, pemerintah perlu waspada karena situasi global masih tidak menentu.
"Nah jadi ini memang situasi dunia masih terus berubah, belum pulih. Ekspor kita ke 3 negara utama, tadinya ke Jepang masih positif, sekarang tiga-tiganya sudah negatif."
"Jadi situasi ini ya bukan hanya bagaimana menaikkan ekspor jadinya, tapi juga supaya kita harus bisa jaga pertumbuhan sehingga ya impornya mestinya juga tidak merosot secara tajam," terangnya.
(dru) Next Article Maaf, Neraca Dagang Indonesia Kembali Mengalami Defisit
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular