
RHB: Mizuho Berpotensi Beli Saham Bank Panin dari ANZ
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
14 March 2019 18:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Mizuho Financial Group Inc, dinilai menjadi bank paling potensial untuk membeli saham PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Bank Panin yang akan dijual oleh bank terbesar ketiga Benua Kangguru yaitu Australia and New Zealand Banking Group Ltd (ANZ).
Head of Research PT RHB Sekuritas Indonesia Henry Wibowo mengatakan potensi tersebut besar karena dari 10 bank terjumbo di Jepang, hampir seluruhnya sudah mengakuisisi bank di Tanah Air, kecuali Mizuho yang merupakan bank terbesar ketiga di Negeri Ksatria Samurai.
"Saat ini yang paling potensial tadinya dua, yaitu MUFG Bank dan Bank Mizuho, tetapi setelah MUFG masuk ke PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) maka tinggal Mizuho yang berpotensi membeli saham PNBN milik ANZ," ujarnya dalam wawancara di acara Squawkbox CNBC Indonesia hari ini (14/3/19).
Terkait dengan ekspansi bank Jepang di Indonesia, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) baru mengumumkan transaksi akuisisi PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) pada Desember tahun lalu dan Sumitomo Mitsui Bank Co (SMBC) baru menyelesaikan transaksi pembelian PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN).
Dalam risetnya yang juga baru dirilis, Henry mengatakan ANZ sudah mengajukan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melepas kepemilikannya di PNBN.
Riset tersebut juga menyebutkan PNBN merupakan satu-satunya dari daftar 10 bank terbesar di Indonesia yang siap untuk dijual.
Henry mencatat ANZ membeli sekitar 8% saham Bank Panin dengan nilai sekitar Rp 1,3 triliun (US$ 114 juta) pada 2009, yang mencerminkan valuasi rasio harga saham per nilai buku (price to book value, P/BV) historis 2x dan sisanya sekitar 30% dibeli pada 1999-2004.
Karena itu, valuasinya dapat berada pada P/BV 1x-1,5x karena tingkat pengembalian ekuitas (return on equity, ROE) sekitar 9%-10%.
Kisaran tersebut masih dinilai wajar karena berada di sekitar valuasi merger dan akuisisi (M&A) MUFG-BDMN pada P/BV 2x-2,3x dengan ROE sekitar 10%-11% ROE, dan SMBC-BTPN P/BV 1,4x-1,5x dan dengan ROE sekitar 11%-12%.
Dia menambahkan bank Jepang memiliki potensi besar untuk masuk dan mengakuisisi bank lokal karena tingkat suku bunga bank yang hampir nol dan profitabilitas yang sangat tipis, dibandingkan dengan bank dari negara Asia lain.
Data Refinitiv menunjukkan tiga bank terbesar Jepang dari sisi aset terdiri dari Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) dan anak usahanya, Japan Post Bank Co Ltd, dan Mizuho Financial Group Inc.
Masing-masing bank tersebut memiliki aset 306,93 triliun yen, 210,62 triliun yen, dan 205,02 triliun yen.
Tiga bank lain adalah Sumitomo Mitsui Financial Group Inc, Sumitomo Mitsui Trust Holdings Inc, dan Resona Holdings Inc dengan aset 199,04 triliun yen, 68 triliun yen,d an 50,24 triliun yen.
Henry menambahkan, potensi Japan Post Bank berekspansi ke luar Negeri Matahari Terbit sangat kecil karena fokus perusahaan dalam pengembangan layanan keuangan domestik.
Sumber: Refinitiv, diolah
Sejak 2013, Mizuho Bank dan MUFG Bank digadang-gadang membidik porsi ANZ di PNBN yang berniat dilepas, meskipun hingga sekarang rencana pelepasan saham tersebut belum teralisasi.
Dari laporan keuangan PNBN per kuartal III-2018, kepemilikan ANZ di PNBN tercatat melalui Votraint No.1103 Pty Ltd dengan porsi 38,82%.
Pemegang saham utama PNBN lainnya adalah PT Panin Financial Tbk (PNLF) dengan porsi 46,04%, perusahaan yang dimiliki oleh taipan pemilik Grup Panin yaitu Mu'min Ali Gunawan.
Sebelumnya, bank Jepang lain yaitu J Trust Bank sudah mendekap PT Bank Mutiara Tbk (BCIC) dan sekarang namanya sudah diganti menjadi PT Bank J Trust Indonesia Tbk.
Hari ini, saham PNBN ditutup turun 2,95% menjadi Rp 1.480 dan membentuk kapitalisasi pasarnya Rp 35,27 triliun. Karena potensi akuisisi saham tersebut, Henry dan RHB Sekuritas menaikkan rekomendasi PNBN menjadi beli (buy) dari sebelumnya jual (sell) dengan target harga (TP) baru yaitu Rp 2.000.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article Saat Bunga Naik, Laba Bank Panin Melesat 59% Jadi Rp 3,2 T
Head of Research PT RHB Sekuritas Indonesia Henry Wibowo mengatakan potensi tersebut besar karena dari 10 bank terjumbo di Jepang, hampir seluruhnya sudah mengakuisisi bank di Tanah Air, kecuali Mizuho yang merupakan bank terbesar ketiga di Negeri Ksatria Samurai.
Dalam risetnya yang juga baru dirilis, Henry mengatakan ANZ sudah mengajukan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melepas kepemilikannya di PNBN.
Riset tersebut juga menyebutkan PNBN merupakan satu-satunya dari daftar 10 bank terbesar di Indonesia yang siap untuk dijual.
Henry mencatat ANZ membeli sekitar 8% saham Bank Panin dengan nilai sekitar Rp 1,3 triliun (US$ 114 juta) pada 2009, yang mencerminkan valuasi rasio harga saham per nilai buku (price to book value, P/BV) historis 2x dan sisanya sekitar 30% dibeli pada 1999-2004.
Karena itu, valuasinya dapat berada pada P/BV 1x-1,5x karena tingkat pengembalian ekuitas (return on equity, ROE) sekitar 9%-10%.
Kisaran tersebut masih dinilai wajar karena berada di sekitar valuasi merger dan akuisisi (M&A) MUFG-BDMN pada P/BV 2x-2,3x dengan ROE sekitar 10%-11% ROE, dan SMBC-BTPN P/BV 1,4x-1,5x dan dengan ROE sekitar 11%-12%.
Dia menambahkan bank Jepang memiliki potensi besar untuk masuk dan mengakuisisi bank lokal karena tingkat suku bunga bank yang hampir nol dan profitabilitas yang sangat tipis, dibandingkan dengan bank dari negara Asia lain.
Data Refinitiv menunjukkan tiga bank terbesar Jepang dari sisi aset terdiri dari Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) dan anak usahanya, Japan Post Bank Co Ltd, dan Mizuho Financial Group Inc.
Masing-masing bank tersebut memiliki aset 306,93 triliun yen, 210,62 triliun yen, dan 205,02 triliun yen.
Tiga bank lain adalah Sumitomo Mitsui Financial Group Inc, Sumitomo Mitsui Trust Holdings Inc, dan Resona Holdings Inc dengan aset 199,04 triliun yen, 68 triliun yen,d an 50,24 triliun yen.
Henry menambahkan, potensi Japan Post Bank berekspansi ke luar Negeri Matahari Terbit sangat kecil karena fokus perusahaan dalam pengembangan layanan keuangan domestik.
Bank Jepang | Nilai Aset (triliun yen) | Bank yang Dibeli di Indonesia |
Mitsubishi UFJ Financial Group Inc | 306.93 | Bank Danamon Indonesia Tbk, PT |
Japan Post Bank Co Ltd | 210.62 | - |
Mizuho Financial Group Inc | 205.02 | - |
Sumitomo Mitsui Financial Group Inc | 199.04 | Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, PT |
Sumitomo Mitsui Trust Holdings Inc | 68.35 | - |
Resona Holdings Inc | 50.24 | Bank Resona Perdania, PT |
Concordia Financial Group Ltd | 18.66 | - |
Shinsei Bank Ltd | 9.45 | - |
J Trust Co Ltd | 0.65 | Bank JTrust Indonesia Tbk, PT |
Sejak 2013, Mizuho Bank dan MUFG Bank digadang-gadang membidik porsi ANZ di PNBN yang berniat dilepas, meskipun hingga sekarang rencana pelepasan saham tersebut belum teralisasi.
Dari laporan keuangan PNBN per kuartal III-2018, kepemilikan ANZ di PNBN tercatat melalui Votraint No.1103 Pty Ltd dengan porsi 38,82%.
Pemegang saham utama PNBN lainnya adalah PT Panin Financial Tbk (PNLF) dengan porsi 46,04%, perusahaan yang dimiliki oleh taipan pemilik Grup Panin yaitu Mu'min Ali Gunawan.
Sebelumnya, bank Jepang lain yaitu J Trust Bank sudah mendekap PT Bank Mutiara Tbk (BCIC) dan sekarang namanya sudah diganti menjadi PT Bank J Trust Indonesia Tbk.
Hari ini, saham PNBN ditutup turun 2,95% menjadi Rp 1.480 dan membentuk kapitalisasi pasarnya Rp 35,27 triliun. Karena potensi akuisisi saham tersebut, Henry dan RHB Sekuritas menaikkan rekomendasi PNBN menjadi beli (buy) dari sebelumnya jual (sell) dengan target harga (TP) baru yaitu Rp 2.000.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article Saat Bunga Naik, Laba Bank Panin Melesat 59% Jadi Rp 3,2 T
Most Popular