Divestasi Saham Bank Panin Oleh ANZ Tunggu Restu OJK
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
05 March 2019 14:04
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Panin Tbk (PNBN) mengaku siap menerima keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait nasib divestasi saham Bank Panin yang dilakukan ANZ Group. Pada September tahun lalu, seperti yang diberitakan Bloomberg, divestasi saham ANZ di Bank Panin diperkirakan akan selesai akhir Januari.
"Mereka minta waktu lagi. Ini kewenangan OJK memberikan waktu sampai kapan. Kita sudah siap kalau memang harus begitu, ya siap. Tidak ada pilihan lain. Emangnya kita mau dipecat?" kata Presiden Direktur Panin Bank Herwidayatmo usai peluncuran Panin Super Bonanza 2019 di Kantor Pusat Panin Bank, Selasa (5/3/2019).
Pada kesempatan itu, Herwidayatmo menolak untuk berkomentar lebih jauh soal finalisasi divestasi. Seluruh keputusan berada di tangan pemegang saham pengendali saat ini, yakni ANZ Group sebesar 38,82% yang tercatat atas nama Vontraint No 1103 PTY Ltd.
"Ini bukan di tangan kita, di tangan ANZ. Jadi tanya ke mereka sampai di mana. Kita betul-betul tidak mengerti," imbuhnya.
Di sisi lain, antara pihaknya dan ANZ telah menandatangani hal-hal yang disepakati confidential. "Biar mereka lah kalau ini ibaratnya kalau kita yang ngelakuin tapi orang lain yang umumkan kan tidak pantas," ucapnya.
Herwidayatmo mengatakan, pihaknya hanya tahu bahwa ANZ Group diminta OJK untuk menentukan pilihan apakah ingin menurunkan porsi kepemilikan saham atau menjadi pemegang aham pengendali di Bank Panin. Dalam aturan OJK, kata Herwidayatmo, kepemilikan saham di atas 25% bisa menjadi pengendali.
"Aturannya [OJK] kalau di atas 25% pengendali. Ya mereka harus masuk ke situ, tapi mereka kan ingin 38% turun baru jual," imbuhnya.
Masih mengutip Bloomberg, diberitakan ANZ sudah menunjuk Morgan Stanley sebagai penasihat untuk melepas kepemilikan saham Bank Panin. Sejak kabar tersebut berhembus harga saham Bank Panin sering turun naik.
(roy/roy) Next Article Beban Operasional Naik, Laba Bank Panin Tumbuh Tipis 0,6%
"Mereka minta waktu lagi. Ini kewenangan OJK memberikan waktu sampai kapan. Kita sudah siap kalau memang harus begitu, ya siap. Tidak ada pilihan lain. Emangnya kita mau dipecat?" kata Presiden Direktur Panin Bank Herwidayatmo usai peluncuran Panin Super Bonanza 2019 di Kantor Pusat Panin Bank, Selasa (5/3/2019).
Pada kesempatan itu, Herwidayatmo menolak untuk berkomentar lebih jauh soal finalisasi divestasi. Seluruh keputusan berada di tangan pemegang saham pengendali saat ini, yakni ANZ Group sebesar 38,82% yang tercatat atas nama Vontraint No 1103 PTY Ltd.
Di sisi lain, antara pihaknya dan ANZ telah menandatangani hal-hal yang disepakati confidential. "Biar mereka lah kalau ini ibaratnya kalau kita yang ngelakuin tapi orang lain yang umumkan kan tidak pantas," ucapnya.
Herwidayatmo mengatakan, pihaknya hanya tahu bahwa ANZ Group diminta OJK untuk menentukan pilihan apakah ingin menurunkan porsi kepemilikan saham atau menjadi pemegang aham pengendali di Bank Panin. Dalam aturan OJK, kata Herwidayatmo, kepemilikan saham di atas 25% bisa menjadi pengendali.
"Aturannya [OJK] kalau di atas 25% pengendali. Ya mereka harus masuk ke situ, tapi mereka kan ingin 38% turun baru jual," imbuhnya.
Masih mengutip Bloomberg, diberitakan ANZ sudah menunjuk Morgan Stanley sebagai penasihat untuk melepas kepemilikan saham Bank Panin. Sejak kabar tersebut berhembus harga saham Bank Panin sering turun naik.
(roy/roy) Next Article Beban Operasional Naik, Laba Bank Panin Tumbuh Tipis 0,6%
Most Popular