
Investor Domestik 'Ambil Alih' Perdagangan, IHSG Naik 0,37%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
13 March 2019 17:02

Sektor barang konsumsi yang melesat 0,91% menjadi sektor dengan kontribusi terbesar bagi penguatan IHSG.
Pesatnya penjualan barang-barang ritel di dalam negeri masih memantik aksi beli atas saham-saham barang konsumsi. Pada hari Senin (11/3/2019) selepas perdagangan ditutup, Bank Indonesia (BI) merilis Survei Penjualan Eceran periode Januari 2019, menunjukkan bahwa penjualan barang-barang ritel tumbuh sebesar 9,4% YoY pada bulan Januari, jauh di atas capaian periode yang sama tahun lalu yakni pertumbuhan sebesar 3,7% YoY saja.
Lebih lanjut, angka sementara untuk pertumbuhan penjualan barang-barang ritel periode Februari 2019 berada di level 15,8% YoY, juga mengalahkan capaian periode yang sama tahun lalu yang sebesar 9,5% YoY.
Rendahnya inflasi menjadi kunci sukses yang membuat daya beli masyarakat Indonesia begitu tinggi. Pada bulan lalu, terjadi deflasi sebesar 0,08% MoM, lebih dalam dibandingkan konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia yakni deflasi sebesar 0,05% MoM. Sementara itu, tingkat inflasi secara tahunan diumumkan di level 2,57%.
Sejatinya, deflasi bisa diinterpretasikan sebagai bukti dari lemahnya daya beli masyarakat Indonesia. Namun, deflasi pada bulan Februari praktis hanya disumbang oleh kelompok bahan makanan yang turun hingga 1,11% MoM. Sementara itu, enam komponen pembentuk IHK lainnya membukukan kenaikan harga.
Lantas, secara keseluruhan investor melihat bahwa daya beli masyarakat Indonesia masih kuat. Penurunan tingkat harga pada kelompok bahan makanan lebih disebabkan oleh berlimpahnya pasokan atau distribusi yang baik.
Memasuki bulan Maret, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti mengungkapkan bahwa diharapkan harga beras bisa lebih rendah, seiring dengan Indonesia yang memasuki puncak panen.
Jika harga bahan makanan bisa terus dijaga di level yang rendah, tentu daya beli masyarakat akan semakin kuat dan penjualan ritel di bulan Maret bisa terus melesat.
Saham-saham barang konsumsi yang diburu investor diantaranya: PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+1,94%), PT Indofarma Tbk/INAF (+1,93%), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (+1,22%), PT Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF (+1,06%), dan PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (+0,79%). (ank/ank)
Pesatnya penjualan barang-barang ritel di dalam negeri masih memantik aksi beli atas saham-saham barang konsumsi. Pada hari Senin (11/3/2019) selepas perdagangan ditutup, Bank Indonesia (BI) merilis Survei Penjualan Eceran periode Januari 2019, menunjukkan bahwa penjualan barang-barang ritel tumbuh sebesar 9,4% YoY pada bulan Januari, jauh di atas capaian periode yang sama tahun lalu yakni pertumbuhan sebesar 3,7% YoY saja.
Lebih lanjut, angka sementara untuk pertumbuhan penjualan barang-barang ritel periode Februari 2019 berada di level 15,8% YoY, juga mengalahkan capaian periode yang sama tahun lalu yang sebesar 9,5% YoY.
Sejatinya, deflasi bisa diinterpretasikan sebagai bukti dari lemahnya daya beli masyarakat Indonesia. Namun, deflasi pada bulan Februari praktis hanya disumbang oleh kelompok bahan makanan yang turun hingga 1,11% MoM. Sementara itu, enam komponen pembentuk IHK lainnya membukukan kenaikan harga.
Lantas, secara keseluruhan investor melihat bahwa daya beli masyarakat Indonesia masih kuat. Penurunan tingkat harga pada kelompok bahan makanan lebih disebabkan oleh berlimpahnya pasokan atau distribusi yang baik.
Memasuki bulan Maret, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti mengungkapkan bahwa diharapkan harga beras bisa lebih rendah, seiring dengan Indonesia yang memasuki puncak panen.
Jika harga bahan makanan bisa terus dijaga di level yang rendah, tentu daya beli masyarakat akan semakin kuat dan penjualan ritel di bulan Maret bisa terus melesat.
Saham-saham barang konsumsi yang diburu investor diantaranya: PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+1,94%), PT Indofarma Tbk/INAF (+1,93%), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (+1,22%), PT Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF (+1,06%), dan PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (+0,79%). (ank/ank)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular