
Analisis Teknikal
Transaksi Sepi, Mampukah IHSG Ditutup Menguat?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
12 March 2019 13:33

Jakarta,CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan di zona hijau, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis sebesar 0,05% ke level 6.363 pada penutupan sesi I, Selasa (12/3/2019).
Pergerakan IHSG berlawanan dengan bursa utama Asia yang kembali menguat.
Hingga pukul 13.20 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang terpantau menguat 1,95%, Shanghai China terangkat 1,6%, Hang Seng Hong Kong naik 1,45%, Kospi Korea Selatan masih terkoreksi 0,87%.
Pelemahan tipis yang dialami IHSG diiringi dengan volume transaksi yang tidak terlalu besar, hanya Rp 3,25 triliun. Investor asing masih tercatat jual bersih (net sell) senilai Rp 110 miliar di pasar reguler.
Saham-saham yang banyak dilepas asing, yakni PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 46 miliar), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 44 miliar), PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 31 miliar), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk/INKP (Rp 26 miliar), PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS (Rp 16 miliar).
Secara teknikal, IHSG pada sesi II tampaknya masih berfluktuasi meski ruang penguatan cukup terbuka.
Berdasarkan grafik harian (intraday chart), IHSG mulai bergerak naik (higher high) meski dengan kenaikan perlahan.
Terbentuknya pola short black candle pada grafik menunjukkan IHSG sebenarnya cenderung melemah. Hal ini juga diperkuat dari posisi IHSG yang masih bergerak di bawah rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).
Ruang pelemahan IHSG sebenarnya semakin terbatas karena telah memasuki wilayah jenuh jualnya (oversold), menurut indikator bersifat momentum stochastic slow yang yang mengukur tingkat kejenuhan pasar. Dengan demikian, potensi berbalik arah menjadi menguat cukup terbuka.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Ditopang Kenaikan Komoditas, IHSG Siap Tembus Level 6.700
Pergerakan IHSG berlawanan dengan bursa utama Asia yang kembali menguat.
Hingga pukul 13.20 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang terpantau menguat 1,95%, Shanghai China terangkat 1,6%, Hang Seng Hong Kong naik 1,45%, Kospi Korea Selatan masih terkoreksi 0,87%.
Saham-saham yang banyak dilepas asing, yakni PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 46 miliar), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 44 miliar), PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 31 miliar), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk/INKP (Rp 26 miliar), PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS (Rp 16 miliar).
Secara teknikal, IHSG pada sesi II tampaknya masih berfluktuasi meski ruang penguatan cukup terbuka.
Berdasarkan grafik harian (intraday chart), IHSG mulai bergerak naik (higher high) meski dengan kenaikan perlahan.
![]() |
Terbentuknya pola short black candle pada grafik menunjukkan IHSG sebenarnya cenderung melemah. Hal ini juga diperkuat dari posisi IHSG yang masih bergerak di bawah rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).
Ruang pelemahan IHSG sebenarnya semakin terbatas karena telah memasuki wilayah jenuh jualnya (oversold), menurut indikator bersifat momentum stochastic slow yang yang mengukur tingkat kejenuhan pasar. Dengan demikian, potensi berbalik arah menjadi menguat cukup terbuka.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Ditopang Kenaikan Komoditas, IHSG Siap Tembus Level 6.700
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular