Damai Dagang AS-China Tak Mampu Angkat Harga SUN

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
11 March 2019 11:40
Harga obligasi rupiah pemerintah dibuka terkoreksi pada awal perdagangan hari ini.
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah dibuka terkoreksi pada awal perdagangan hari ini, Senin (11/3/2019) karena sentimen positif dari proses damai dagang AS-China belum cukup kuat menopang kenaikan harga pasar.  

Turunnya harga surat utang negara (SUN) itu seiring dengan koreksi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain.  

Data Refinitiv menunjukkan terkoreksinya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menaikkan tingkat imbal hasilnya (yield).  

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 


SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum.
 

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun. 

Seri acuan yang paling melemah adalah FR0079 yang bertenor 20 tahun dengan kenaikan yield 8 basis poin (bps) menjadi 8,44%. Besaran 100 bps setara dengan 1%. Tiga seri acuan lain juga terkoreksi di pagi awal pekan ini. 

Perkembangan damai dagang menunjukkan pernyataan bank sentral China (PBOC) menunjukkan bahwa China siap menjaga laju pertumbuhan ekonomi dan akan berdiskusi terkait dengan perjanjian antara AS dan China. 

Meskipun demikian, sentimen positif tersebut tidak cukup membuat pasar menjadi positif pagi ini.

 
Yield Obligasi Negara Acuan 11 Mar 2019
SeriJatuh tempoYield 8 Mar 2019 (%)Yield 11 Mar 2019 (%)Selisih (basis poin)Yield wajar IBPA 8 Mar'19
FR00775 tahun7.5577.5671.007.4917
FR007810 tahun7.9597.9751.607.9468
FR006815 tahun8.338.3623.208.2844
FR007920 tahun8.3658.4458.008.3906
Avg movement3.45
Sumber: Refinitiv  

Koreksi SBN hari ini juga membuat selisih (spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 533 bps, melebar dari posisi kemarin 532 bps.  Yield US Treasury 10 tahun naik hingga 2,64% dari posisi kemarin 2,63%. 

Terkait dengan pasar US Treasury, saat ini masih terjadi inversi pada tenor 2 tahun-5 tahun dan tenor 3 tahun-5 tahun.
 

Tenor 3 tahun-5 tahun kembali berinversi sejak awal perdagangan 8 Maret, setelah sebelumnya sempat normal.

Inversi adalah kondisi lebih tingginya yield seri lebih pendek dibanding yield seri lebih panjang.
 

Inversi tersebut membentuk kurva yield terbalik (inverted yield curve), yang menjadi cerminan investor yang lebih meminati US Treasury seri panjang dibanding yang pendek karena menilai akan terjadi kontraksi jangka pendek, sekaligus indikator adanya potensi tekanan ekonomi bahkan hingga krisis.

 
Yield US Treasury Acuan 11 Mar 2019
SeriBenchmarkYield 8 Mar 2019 (%)Yield 11 Mar 2019 (%)Selisih (Inversi)Satuan Inversi
UST BILL 20193 Bulan2.4542.4533 bulan-5 tahun1.6
UST 20202 Tahun2.4632.4732 tahun-5 tahun3.6
UST 20213 Tahun2.4332.4473 tahun-5 tahun1
UST 20235 Tahun2.4252.4373 bulan-10 tahun-18.6
UST 202810 Tahun2.6252.6392 tahun-10 tahun-16.6
Sumber: Refinitiv  

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 944,56 triliun SBN, atau 38,02% dari total beredar Rp 2.484 triliun berdasarkan data per 5 Maret.  


Angka kepemilikannya masih positif atau bertambah Rp 51,31 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama.
 

Dari pasar surat utang negara berkembang, penguatan dialami pasar Brasil, India, Rusia, dan Afsel. 

Di negara maju, penguatan dialami pasar bund Jerman, OAT Perancis, dan gilt Inggris.

 
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
NegaraYield 6 Mar 2019 (%)Yield 8 Mar 2019 (%)Selisih (basis poin)
Brasil9.079.02-5.00
China3.1593.1660.70
Jerman0.0740.071-0.30
Perancis0.4120.404-0.80
Inggris 1.191.179-1.10
India7.587.532-4.80
Jepang-0.032-0.0280.40
Malaysia3.8653.8670.20
Filipina6.1186.1311.30
Rusia8.58.46-4.00
Singapura2.1842.1961.20
Thailand2.512.521.00
Amerika Serikat2.6252.6411.60
Afrika Selatan8.6758.665-1.00
Sumber: Refinitiv  

TIM RISET CNBC INDONESIA


(irv/tas) Next Article Harga Empat Seri Acuan SUN Naik Lagi, Apa Sih Pemicunya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular