
2 Hari Berturut-turut Benny Tjokro Lepas 556 Juta Saham NUSA
tahir saleh, CNBC Indonesia
08 March 2019 15:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha dan pemegang saham PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA) Benny Tjokrosaputro secara beruntun melepas total sebanyak 556,30 juta sahamnya dengan estimasi nilai yang diperoleh sebanyak Rp 55 miliar.
Berdasarkan laporan kepemilikan saham NUSA di Bursa Efek Indonesia, diketahui bahwa Benny yang juga pemegang saham PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) ini melakukan penjualan selama dua hari berturut-turut yakni pada 4 dan 5 Maret 2019.
Pada 4 Maret, Benny yang juga komisaris utama NUSA melepas 104,50 juta saham atau kepemilikan berkurang dari 83,93% menjadi 82,57%. Sehari berikutnya, 5 Maret, Benny menjual 451,80 juta saham sehingga porsinya berkurang dari 82,57% menjadi sisa 76,70%.
Dengan begitu, total saham yang dijual sebanyak 556,30. Jika dengan asumsi harga saham saat ini di level Rp 99/saham, maka setidaknya Benny mengantongi Rp 55 miliar.
Mengacu data Bursa Efek Indonesia, pada perdagangan 5 Maret lalu, ada beberapa sekuritas yang melakukan transaksi cukup besar atas saham NUSA, salah satunya NH Korindo Sekuritas dengan nilai transaksi Rp 10,7 miliar pada harga Rp98/saham. Broker lain yakni Valbury Sekuritas senilai Rp 5,2 miliar pada harga Rp 67/saham.
Perusahaan belum merilis laporan keuangan 2018. Namun hingga September 2018, perusahaan masih merugi Rp 14,16 miliar dari rugi bersih September 2017 sebesar Rp 15,06 miliar. Pendapatan naik menjadi Rp 9,76 miliar dari tahun sebelumnya Rp 6,15 miliar, semua pendapatan dari bisnis hotel.
Per September 2018, saham Benny cukup besar yang mencapai 83,93%, sementara saham investor publik 16,07%.
Sinergi Megah Internusa tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Juli 2018. Perusahaan yang bergerak di sektor pariwisata ini menawarkan sebanyak 1,20 miliar saham baru dengan harga Penawaran Rp 150/saham dan meraih dana Rp 180 miliar.
(hps) Next Article Bentjok Mundur dari Jabatan Komut Hanson International
Berdasarkan laporan kepemilikan saham NUSA di Bursa Efek Indonesia, diketahui bahwa Benny yang juga pemegang saham PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) ini melakukan penjualan selama dua hari berturut-turut yakni pada 4 dan 5 Maret 2019.
Pada 4 Maret, Benny yang juga komisaris utama NUSA melepas 104,50 juta saham atau kepemilikan berkurang dari 83,93% menjadi 82,57%. Sehari berikutnya, 5 Maret, Benny menjual 451,80 juta saham sehingga porsinya berkurang dari 82,57% menjadi sisa 76,70%.
Dengan begitu, total saham yang dijual sebanyak 556,30. Jika dengan asumsi harga saham saat ini di level Rp 99/saham, maka setidaknya Benny mengantongi Rp 55 miliar.
Mengacu data Bursa Efek Indonesia, pada perdagangan 5 Maret lalu, ada beberapa sekuritas yang melakukan transaksi cukup besar atas saham NUSA, salah satunya NH Korindo Sekuritas dengan nilai transaksi Rp 10,7 miliar pada harga Rp98/saham. Broker lain yakni Valbury Sekuritas senilai Rp 5,2 miliar pada harga Rp 67/saham.
Perusahaan belum merilis laporan keuangan 2018. Namun hingga September 2018, perusahaan masih merugi Rp 14,16 miliar dari rugi bersih September 2017 sebesar Rp 15,06 miliar. Pendapatan naik menjadi Rp 9,76 miliar dari tahun sebelumnya Rp 6,15 miliar, semua pendapatan dari bisnis hotel.
Per September 2018, saham Benny cukup besar yang mencapai 83,93%, sementara saham investor publik 16,07%.
Sinergi Megah Internusa tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Juli 2018. Perusahaan yang bergerak di sektor pariwisata ini menawarkan sebanyak 1,20 miliar saham baru dengan harga Penawaran Rp 150/saham dan meraih dana Rp 180 miliar.
(hps) Next Article Bentjok Mundur dari Jabatan Komut Hanson International
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular