NUSA Alihkan Dana IPO Buat Anak Usaha, Tak Jadi Bayar BNI

tahir saleh, CNBC Indonesia
11 February 2019 12:37
PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA), resmi mengubah rencana penggunaan dana hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pariwisata, PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA), resmi mengubah rencana penggunaan dana hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dari semula untuk membayar utang ke Bank Negara Indonesia (BNI) menjadi suntikan modal ke anak usaha.

Hasil perubahan rencana penggunaan dana ini sudah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 7 Februari lalu, sebagaimana diungkapkan oleh Sekretaris Perusahaan Sinergi Megah Internusa Cynthia Monica, dalam keterbukaan informasi, Senin (11/2/2019).

"Menyetujui rencana penggunaan dana hasil IPO dari semula untuk pelunasan utang ke BNI menjadi penyertaan modal ke anak usaha Mulia Manunggal Karsa," tulis keterbukaan informasi NUSA.

Mulia Manunggal adalah anak usaha yang memiliki aset tanah di Batam. Tahun lalu, Direktur Utama Sinergi Megah Internusa Iwandono mengatakan perseroan akan mengembangkan vila di tanah seluas 20 hektar yang berlokasi di Batam, Kepulauan Riau.

Untuk mengembangkan lokasi tersebut, perusahaan akan menginvestasikan dana sebesar Rp 1,1 triliun yang sebagian berasal dari hasil penawaran umum (IPO). Perusahaan akan membangun kawasan vila premium sebanyak 180 bangunan di mana akan dijual kembali kepada pihak ketiga usai pembangunan selesai.

Dalam prospektus IPO perseroan saat listing pada 12 Juli 2018, NUSA 
menawarkan sebanyak 1,2 miliar saham baru dengan harga Rp150 per saham. Dengan demikian perusahaan mampu meraih dana Rp 180 miliar.

Dari jumlah itu,
 sebesar 27,78% (Rp 50 miliar) semula dipergunakan untuk pelunasan utang perseroan terhadap BNI. Nilai pinjaman per 31 Desember 2017 sebesar Rp 48,27 miliar, dengan tingkat bungan 11,50% per tahun dan jatuh tempo Juli 2024. Adapun sebagian besar atau 55,50% dana IPO memang dipergunakan untuk penyertaan modal di anak usaha.
(tas) Next Article Kejatuhan Harga Saham Perusahaan Bentjok Berlanjut, Turun 25%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular